Terkuak! Rute Asli Perang Gerilya Jenderal Sudirman di Gunungkidul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikTravel
Senin, 01 Jul 2024 19:05 WIB
Foto: Rute gerilya Jenderal Sudirman di Gunungkidul (dok. TACB Gunungkidul)
Gunungkidul -

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Gunungkidul menemukan rute asli gerilya yang dilewati Panglima Besar Jenderal Sudirman. Rute itu lebih pendek daripada jalan sebelumnya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan pengungkapan rute baru itu ditemukan saat pihaknya menemukan catatan sejarah Jenderal Sudirman di Gunungkidul pada tahun 2018-2020.

Dari temuan tersebut dia mendapatkan informasi Jenderal Sudirman pernah singgah di Padukuhan Waru, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.

"Ternyata Pak Dirman (Jenderal Sudirman) tidak hanya singgah di Giricahyo, tapi sempat singgah di Girisekar, namanya Padukuhan Waru," kata Agus kepada detikJogja saat ditemui di Wonosari, Rabu (26/6).

Akhirnya, Agus mengatakan pihaknya bersama TACB melakukan kajian pada tahun 2023. Dari kajian tersebut didapatkan adanya perubahan RPS.

"Dari Kampung Kadisobo, Girimulyo itu ada perubahan rute. Yang mestinya dari Kadisobo itu lurus (ke arah Waru), itu dibelokkan ke kanan (ke arah Girikarso). Jadi agak melingkar," katanya.

Dari kajian tersebut, Agus mengungkapkan pihaknya menemukan satu rumah warga yang pernah disinggahi oleh Jenderal Sudirman. Pihaknya pun sempat mendapatkan keterangan dari istri pemilik rumah tersebut.

"Di Kampung Waru itu ada satu rumah yang pernah disinggahi Pak Dirman dan juga kebetulan istri yang punya masih bisa dimintai pendapat keterangan," ucapnya.

Selain itu, Agus mengatakan pihaknya juga mendapatkan kesaksian itu dari masyarakat sekitar yang membenarkan singgahnya Sudirman di rumah tersebut. Dari data-data tersebut pihaknya melakukan kajian mendalam.

Temuan lainnya, Agus menyebutkan ada seorang warga yang pernah menandu Sudirman saat bergerilya. Namun begitu, warga tersebut sudah meninggal.

Ketua TACB Gunungkidul, Andi Riana menuturkan rumah yang disinggahi Sudirman tersebut merupakan milik Noto Wiharjo atau dikenal juga dengan Kartoyo.

Andi mengatakan RPS saat ini cenderung melengkung daripada rute yang ditemukan oleh timnya. RPS yang melengkung itu kini telah berlapis aspal Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Kalau kita lihat data yang ada untuk RPS itu kan kalau wong Jowo ngarani ngalang (orang Jawa bilang melambung). Jadi agak jauh," katanya.

"Sementara jalan yang asli adalah yang melewati Dusun Waru tersebut," imbuhnya.

Data sekunder yang digunakan untuk menguak RPS di Waru itu, Andi mengatakan pihaknya menggunakan literatur atau buku. Di literatur yang digunakan itu hanya menyebutkan Sudirman menuju ke Panggang dari Grogol, Bantul.

"Dari Kretek, Grogol, itu naik ke Panggang," ungkapnya.

Sebab perjalanan dari Panggang ke rumah Mertopawiro atau Mbah Sayuk di Kapanewon Paliyan, Andi menilai terlalu jauh. Dia mengatakan tidak mungkin jika Sudirman tidak istirahat.

"Dari Giricahyo (Panggang) sampai ke Mbah Sayuk itu kan terlalu jauh. Tidak mungkin kalau tidak ada istirahat," terangnya.

Oleh sebab itu, Andi mengatakan dari hasil penelusurannya, Sudirman lebih dulu beristirahat di rumah Kartoyo sebelum akhirnya meneruskan perjalanan ke rumah Mbah Sayuk.

Di RPS yang melengkung itu, Andi mengatakan Sudirman langsung melanjutkan perjalanan ke rumah Mbah Sayuk.

"Kalau yang sekarang itu (RPS yang melengkung) kan dari Giricahyo langsung ke Mbah Cahyo. Jadi jalurnya terlalu panjang," katanya.

Andi mengatakan, data temuan RPS di Waru itu diperkuat adanya warga yang ikut menandu Sudirman. Dia menyebutkan warga tersebut bernama Marto.

"Kemungkinan (nama warga sekitar yang menandu Sudirman) Mbah Marto itu," ucapnya.

Anggota TACB Gunungkidul, Ari Kristian, menambahkan RPS di Waru itu menuju ke Padukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.

"Tembusnya lagi ke wilayah Blimbing, sebelum pertigaan Pasar Njowa," kata Ari.

Ari mengungkapkan RPS yang ditemukan itu memiliki panjang sekitar 4,7 km. Sedangkan RPS yang melengkung memiliki jarak tempuh sekitar 5 km.

"Kenapa Pak Dirman melewati Waru itu karena jalur yang ditempuh lebih pendek," ungkapnya.

Ari mengatakan pihaknya juga menemukan adanya plang penunjuk arah rute gerilya Sudirman di Padukuhan Kadisobo yang dibelokkan ke jalur RPS yang melingkar itu. Plang tersebut terletak di sebelah Balai Padukuhan Kadisobo.

"Jadi kesaksiannya itu ada masyarakat yang tinggal di sekitar Balai Padukuhan Kadisobo pernah bercerita zaman dahulu arah jalurnya itu menuju ke utara (Waru). Tetapi semenjak ada JLS (Jalur Lintas Selatan) tahun 2008 sampai sekarang itu ada orang yang pernah mengubah arahnya menuju ke JLS," terangnya.

"Jadi sekarang kalau ada yang mau menempuh rute RPS Pak Dirman ini melewatinya ke JLS ke arah timur. Kalau dulu kan panahnya itu menuju ke arah utara kalau sekarang ke arah timur," lanjutnya.

Lebih lanjut, Agus menerangkan pihaknya masih belum menemukan siapa yang mengubah arah plang tersebut. Begitu pula motif orang yang mengubahnya.

"Kami belum menemukan siapa yang mengubah dan apa maunya mengubah ke sana," jelasnya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJogja.



Simak Video "Video Taman Semanggi Dirusak Pemotor, Petugas: Bikin Repot-Pasti Ditegur"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork