GA-SQ Kolab, Rute Sama Diberi Harga dan Layanan Tak Berbeda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

GA-SQ Kolab, Rute Sama Diberi Harga dan Layanan Tak Berbeda

Tim - detikTravel
Minggu, 07 Jul 2024 08:01 WIB
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia resmi kembali mengoperasikan penerbangan rute Narita, Tokyo - Denpasar pp yang ditandai dengan penerbangan perdana GA 881 pada Selasa (1/11) dengan menggunakan armada A330-300 berkapasitas 251 penumpang yang terdiri dari konfigurasi 36 kursi bisnis dan 215 kursi ekonomi
Foto: Garuda Indonesia
Jakarta -

Singapore Airlines dan Garuda Indonesia bekerja sama. Dalam rute yang sama, tarif yang dipatok tidak akan berbeda dan layanannya juga sama.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menjalin kerja sama dengan Singapore Airlines (SQ) melalui skema joint venture (JV). Penandatanganan terkait JV ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Insya Allah sebelum pelantikan presiden, pasti kami akan umumkan. Tapi secara company sudah sepakat dengan temen-temen SQ," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR Jakarta, Rabu (3/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Irfan kerja sama ini mesti mendapat persetujuan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Lewat skema itu, kedua maskapai akan menerapkan harga yang sama pada rute yang sama.

Kemudian, kedua maskapai juga akan berbagi pendapatan pada rute yang sama-sama dilayani tersebut seperti Jakarta-Singapura, Surabaya-Singapura dan Bali-Singapura.

ADVERTISEMENT

"Intinya adalah dengan JV itu rute yang kita terbangkan SQ terbang yaitu Jakarta-Singapura, Surabaya-Singapura, Bali-Singapura itu harga kita sama, servis kita sama, sama lah. Jadi orang mau naik SQ di rute itu plus minus sama, terus kita kemudian revenue share," terang Irfan.

Irfan menambahkan kerja sama ini memiliki jangka waktu tertentu dan menguntungkan kedua belah pihak.

"Mestinya menguntungkan kedua belah pihak baik finansial maupun lain-lainnya. Tapi kita sama-sama tahu dalam perjanjian ada jangka waktu. Jadi kalau ternyata di perjalanannya ada salah satu pihak merasa rugi, bisa kita berhentikan atau direvisi perhitungan angkanya," tutur Irfan.

Artikel ini telah tayang di detikFinance




(msl/msl)

Hide Ads