Gegara Cashless, Tempat Wisata Ini Kehilangan Cuan Rp 2,7 M, Kok Bisa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gegara Cashless, Tempat Wisata Ini Kehilangan Cuan Rp 2,7 M, Kok Bisa?

bonauli - detikTravel
Senin, 08 Jul 2024 23:05 WIB
Old roman baths at bath, england, built on the site of the godess aquae suilis
The Roman Bath (Getty Images/iStockphoto/olliemtdog)
Bath -

Melempar koin untuk membuat harapan, sudah jadi atraksi wisata di pemandian Romawi Inggris. Terapkan cashless, tempat wisata ini kehilangan Rp 2,7 miliar.

Dilansir dari News.com.au pada Senin (8/7), tempat itu adalah Roman Baths di Somerset, Inggris. Sejak Maret 2022, organisasi amal di balik situs itu melarang penggunaan sumur harapan, di mana pengunjung membuang koin.

Pengunjung pemandian malah diminta untuk melakukan donasi cashless!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tentu membuat pengunjung tidak nyaman. Alih-alih untung, pemandian itu jadi buntung.

Sebelumnya, tempat wisata ini telah meraup hampir $200,000 dari sumbangan ketika dibuka penuh antara tahun 2018 dan 2019 sebelum pandemi melanda. Pemandian setinggi 1,6 m yang telah diubah menjadi sumur harapan bagi pengunjung menghasilkan $170,000 atau Rp 2,7 miliar.

ADVERTISEMENT

Keputusan untuk melarang uang tunai dibuat karena penurunan signifikan dalam penggunaan uang tunai sejak pandemi. Selain itu, organisasi juga khawatir bahwa koin-koin yang terendam mulai merusak merusak struktur yang sudah berusia 2000 tahun.

Parahnya lagi, koin-koin tersebut sudah tidak layak lagi karena proses pengurasan air membutuhkan waktu lama, sehingga membuang-buang air. Sementara kondisi beberapa koin rusak dan tidak dapat disimpan di bank.

Namun, kelompok kampanye mengecam tindakan tersebut dan mengatakan uang tunai masih merupakan cara yang umum untuk memberikan sumbangan.

Juru bicara kelompok kampanye Payment Choice Alliance, Martin Quinn, mengatakan masyarakat harus diberi pilihan tentang bagaimana mereka memberikan sumbangan.

"Seorang anak yang membuat permohonan dengan kartu nirsentuh tidak memiliki daya tarik ajaib yang sama, kebijakan ini harus segera dibatalkan," katanya kepada The Telegraph.

"Masyarakat Inggris harus diberi kebebasan untuk memilih pembayaran dalam hal pemberian amal."

Di sisi lain, juru bicara Bath dan North East Somerset Council mengatakan pada tahun anggaran terakhir objek wisata tersebut telah menghasilkan lebih banyak pendapatan dari penjualan tiket dan aktivitas lainnya dibandingkan sebelumnya.

"Selain itu, prioritas kami adalah merawat dan melestarikan Pemandian Romawi, salah satu situs bersejarah terbesar di dunia," kata mereka.

"Tradisi melempar koin ke dalam air telah mulai merusak struktur pemandian melingkar yang berusia 2000 tahun, sehingga menempatkan monumen tersebut pada risiko yang tidak perlu.

"Mengelola koin yang rusak karena air dan penurunan penggunaan uang tunai pascapandemi semakin mendukung keputusan kami untuk mencari cara lain untuk mendorong dukungan."

Situs bersejarah ini memiliki beberapa reruntuhan Romawi yang paling terpelihara di dunia, yang dibangun pada tahun 70 M dan merupakan atraksi paling populer di Inggris setelah Stonehenge.




(bnl/wsw)

Hide Ads