Orang Romawi yang Suka Mandi dan Bikin Pemandian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Turki

Orang Romawi yang Suka Mandi dan Bikin Pemandian

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 31 Okt 2022 13:39 WIB
Pemandian Caracalla
Foto: Pemandian Caracalla di kota Ankara (Wahyu Setyo Widodo/detikTravel)
Ankara -

Bangsa Romawi ternyata sangat suka mandi di tempat pemandian umum. Di setiap kota yang mereka bangun, pasti ada satu tempat khusus buat pemandian air panas.

Termasuk di kota Ankara, Turki dimana mereka mendirikan sebuah peradaban berabad-abad silam. Selain meninggalkan istana, kuil dan bangunan-bangunan megah lainnya, bangsa Romawi meninggalkan sebuah bangunan tempat pemandian umum.

Caracalla, begitulah nama bangunan ini. Di zaman dahulu, tempat ini adalah sebuah pemandian air hangat yang dikhususkan untuk orang-orang elite dan borjuis di masa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sekarang, Caracalla adalah sebuah museum terbuka alias Open Air Museum, dimana traveler bisa berjalan-jalan di sekitarnya sambil mempelajari sejarah bangsa Romawi ketika mendiami Turki. Dalam bahasa Turki, nama resmi tempat ini adalah Roma Hamami Acik Hava Musezi.

Nama Caracalla sendiri diambil dari Kaisar Caracalla yang memerintah Romawi dari tahun 188 hingga 217 AD. Pemandian Caracalla diperkirakan dibangun antara tahun 212 hingga tahun 216 AD.

ADVERTISEMENT
Pemandian CaracallaPemandian Caracalla Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Meski saat ini hanya tersisa reruntuhannya saja, tetapi di pemandian Caracalla ini kita masih bisa melihat jika pemandian ini terdiri dari 2 bagian yaitu Palaestra (arena olahraga) dan bangunan pemandian utama.

Di Palaestra, biasanya olahraga yang dilakukan adalah gulat. Palaestra luasnya 95x95 meter. Setelah itu, baru mereka masuk ke bangunan pemandian utama dengan luas 140x180 meter. Bangunan-bangunan ini baru terungkap ke publik setelah dilakukan penggalian di tahun 1937 hingga 1944.

Pemandian CaracallaPemandian Caracalla Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Di bangunan pemandian utama ini terbagi lagi menjadi 4 ruangan, yaitu Apoditerium (ruang ganti), Frigidarium (ruangan dingin), Tepidarium (ruangan hangat), dan Caldarium (ruangan panas). Total luas situs ini mencapai 65.000 meter persegi.

"Di ruangan panas, api dijaga agar terus menyala supaya suhu tetap panas. Siapa yang melakukannya? Tentu saja para budak belian," jelas Yevuz Sezen, pemandu yang menemani detikTravel.

Di situs ini, kita bisa melihat sisa-sisa bangunan yang terbuat dari batu bata. Sisa-sisa kolom bangunan juga masih ada, termasuk perapian tempat para budak membakar kayu agar pemandian tetap hangat. Traveler bisa berkunjung ke museum ini dari jam 08.30 sampai 17.00 waktu setempat.

Selain di Turki, Kaisar Caracalla juga membangun pemandian yang sama di Roma, Italia. Pemandian Caracalla yang di Roma ini adalah pemandian terbesar kedua setelah Pemandian Diocletian.

Di Inggris juga ada kota Bath, dimana di kota itu dulunya juga digunakan sebagai pemandian oleh orang Romawi kuno. Itu menunjukkan betapa sukanya orang Romawi dengan mandi dan pemandian.




(wsw/wsw)

Hide Ads