Jenazah Mustafa Kemal Ataturk ternyata tidak langsung dikebumikan, melainkan disemayamkan selama 15 tahun di sebuah museum di kota Ankara. Mengapa demikian?
Mustafa Kemal Ataturk jadi tokoh yang paling berpengaruh di Turki. Bisa dibilang, dia adalah Bapak Bangsa Turki. Maka dari itu dia menyandang nama Ataturk.
Saat Ataturk meninggal dunia pada 10 November 1938, kesedihan begitu dirasakan oleh warga Turki. Agar warga bisa mengucapkan salam perpisahan kepada Ataturk, jenazah Ataturk tidak langsung dikebumikan, melainkan disemayamkan di Museum Etnografi Ankara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sinilah jenazah Ataturk disemayamkan selama 15 tahun," ujar Yevuz Sezen, pemandu wisata yang menemani detikTravel, sembari menunjuk ke titik yang sekarang dibatasi oleh pagar.
Selain untuk memberi kesempatan kepada para peziarah yang ingin menyampaikan salam perpisahan, menurut Yevuz, jenazah Ataturk disemayamkan di Museum Etnografi Ankara juga karena menunggu selesainya pembangunan Anitkabir, sebuah Mausoleum yang dikhususkan untuk Ataturk.
Museum Etnografi sendiri lahir atas prakarsa Ataturk, yang ingin agar Turki memiliki sebuah museum yang berisi kekayaan budaya Turki dari sejak era Kesultanan Seljuk hingga Ottoman.
Baca juga: Ada Apa Antara Kambing dengan Kota Ankara? |
Di dalam Museum Etnografi Ankara tersimpan beberapa koleksi penting. Termasuk di antaranya Al Quran yang sudah berusia ratusan tahun. Al Quran itu masih ditulis dengan menggunakan tangan.
Ada juga ruangan yang dulu dipakai oleh Sultan untuk menulis surat dan buku. Meja-meja dan furnitur yang ada di sana masih asli sama seperti saat sultan masih hidup.
Ada juga ruangan yang menyimpan koleksi alat-alat perang yang digunakan di zaman Kesultanan Ottoman, seperti busur panah, tombak dan pedang, termasuk baju-baju dan gaun wanita Turki di zaman dulu.
Museum ini juga menyimpan koleksi keramik dari Turki. Keramik Turki dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Selain keramik, Turki juga terkenal akan karpetnya. Museum ini juga menyimpan koleksi karpet tersebut.
Museum Etnografi Ankara dibangun pada 25 Mei 1928 dan dibuka pada 18 Juli 1930 oleh arsitek bernama Arif Hikmet Koyunoğlu. Bangunan museum terlihat sangat mewah. Untuk masuk ke dalam museum, traveler harus meniti 28 anak tangga yang terbuat dari marmer.
Di bagian depan museum, berdiri patung perunggu Ataturk sedang naik kuda. Patung tersebut karya seniman Pietro Canonica pada tahun 1927. Dari Museum Etnografi Ankara kita bisa melihat pemandangan indah ibu kota Turki ini dari ketinggian.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan