Olimpiade Paris Diprediksi Sepi, Hotel-hotel Banting Harga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Olimpiade Paris Diprediksi Sepi, Hotel-hotel Banting Harga

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 19 Jul 2024 05:39 WIB
PARIS, ILE DE FRANCE, FRANCE - 2017/09/14: The Olympic Rings being placed in front of the Eiffel Tower in celebration of the French capital won the hosting right for the 2024 summer Olympic Games. (Photo by Nicolas Briquet/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Logo Olimpiade Paris 2024. (LightRocket via Getty Images/SOPA Images)
Paris -

Olimpiade 2024 Paris dihelat pada Juli, namun kabarnya banyak turis justru menghindarinya. Hotel di sana ramai-ramai banting harga.

Melansir Hindustan Times, Jumat (19/7/2024) data dari Paris je t'aime, Badan Pariwisata Paris, ibu kota Prancis itu mengharapkan 11,3 juta pengunjung selama minggu-minggu Olimpiade, dengan 1,5 juta di antaranya diharapkan berasal dari luar negeri.

Tetapi, tampaknya target itu sulit dicapai. Pengusaha wisata, seperti hotel, maskapai penerbangan, dan agen perjalanan dipaksa putar otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik perusahaan perjalanan olahraga, Alan Bachand, telah membangun bisnisnya dengan melakukan pra-pembelian inventaris hotel untuk acara-acara besar seperti Super Bowl, Piala Dunia, dan Olimpiade. Ia mengemas paket itu dengan harga kompetitif.

Tetapi, tahun ini tak ada panen besar seperti pada pesta olahraga lain. Dia mengatakan penjualan turun 80 persen dibandingkan Olimpiade sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir kami menerima uang lebih sedikit dibandingkan dengan yang kami bayarkan untuk kamar hotel yang telah kami kontrak 30 bulan yang lalu," kata dia.

Dia bilang biasanya penjualan telah dimulai bahkan setahun sebelum pesta olahraga paling akbar sejagat empat tahunan itu.

"Namun harganya sangat mahal-kami harus mengeluarkan USD 1 ribu (Rp 16,1 juta) per malam untuk hotel yang biasanya seharga USD 400 (Rp 6,4 juta). Dan jika kami membayar mahal, kami harus menaikkan harganya dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi," katanya.

Hingga akhirnya para pebisnis wisata tak memangkas harga separuhnya karena tak kunjung mendapatkan pesanan dari turis. Saat ini, Bachand hanya berharap mencapai titik impas, alih-alih merugi. Kendati demikian, ia pun tak yakin itu bisa terjadi.

Dengan waktu yang tersisa sebelum upacara pembukaan pada tanggal 26 Juli, hotel-hotel semakin gelisah. Perebutan untuk meningkatkan okupansi dengan menurunkan tarif per malam dan menghilangkan persyaratan menginap minimum hampir diterapkan semua sektor industri perhotelan di kota ini, termasuk penyewaan apartemen dan hotel mewah.

"Agar tetap kompetitif dengan hotel-hotel lain di Paris, kami terpaksa menurunkan harga karena banyak properti yang awalnya memasang harga sangat tinggi dan terus menurunkannya selama berbulan-bulan," ujar Direktur Operasional Orso Hotels, Gilles Le Bras.

Wallace adalah hotel bintang empat milik grup butik itu yang menawarkan kamar dengan harga sekitar USD 446 (Rp 7,2 juta) per malam. Hotel itu adalah salah satu yang okupansinya terbaik karena mungkin lokasinya berdekatan dengan tempat olahraga. Sedangkan di tempat lain, kamar-kamar dari grup hotel itu telah didiskon.

Hotel bintang empat lainnya, HΓ΄tel Dame des Arts, yang terletak di Latin Quarter, menawarkan kode diskon 15% untuk periode inap 26 Juli - 11 Agustus. Itu dilakukan dengan harapan dapat menggaet para traveler di menit-menit terakhir.

Menurut data CoStar yang dirilis pada 26 Juni, secara keseluruhan tingkat okupansi hotel di Paris selama acara berlangsung diprediksi berkisar 80 persen. Angka tersebut jauh di bawah tingkat hunian hotel selama London 2012 dan Rio 2016, yang mencapai rata-rata 88,6 persen dan 94,1 persen.

Di sisi lain, tidak semua pihak memangkas harga. Namun para pemenang di sektor perhotelan adalah mereka yang tidak pernah mematok harga selangit sejak awal. Contohnya Generator, yang menawarkan perpaduan antara asrama dan kamar hotel tradisional. CEO-nya, Alastair Thomann, mengatakan bahwa tarif kotor untuk kategori termurahnya, yaitu tempat tidur di kamar asrama yang besar, saat ini sekitar 76 Euro (Rp 1,3 juta) per malam. Untuk kamar pribadi, tarif kotornya adalah 205 Euro (Rp 3,58 juta).

Selain itu, untuk mendapatkan tiket ke acara-acara yang populer diperlukan waktu jauh-jauh hari. Itu membuat gelombang turis yang melakukan perjalanan secara tiba-tiba nampaknya tidak akan terjadi.

"Kami tidak melihat ledakan di menit-menit terakhir," ujar Le Bras dari Orso.

Adapun, Bachand telah menganggap acara itu gagal, dan bisnisnya telah beralih fokus ke Super Bowl tahun depan. Namun, dia belum sepenuhnya menyerah untuk Olimpiade Paris.

"Kami akan mencapai titik impas jika kami dapat menjual 100 kamar hotel lagi, dan penawaran di menit-menit terakhir sangat bagus," dia menambahkan.




(wkn/wkn)

Hide Ads