Olimpiade Paris resmi dibuka. Bersamaan dengan itu, ada Museum Keju yang juga baru dibuka dan sulit untuk tak disinggahi jika traveler berada di Paris.
Prancis telah lama dikenal sebagai peradaban yang memiliki kemajuan di seni, arsitektur, mode, dan sastra. Tak hanya itu, sajian kuliner Prancis pun juga telah mendunia dengan beberapa di antaranya memiliki ciri khas dengan bahan baku keju. Misalnya souffle, lasagna, macaroni au fromage, dan lain sebagainya.
Namun, ciamiknya keju di Prancis nampaknya kalah dengan hingar bingar kemeriahan wine negara tersebut. Lantas itu lah yang membuat museum keju baru saja muncul tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir New York Post, Senin (29/7/2024), MusΓ©e du Fromage atau museum keju itu pertama dibuka di Prancis dan bertepatan saat Olimpiade diselenggarakan. Tempat itu menurut situs webnya, sebagai ruang edukatif dan interaktif untuk menjelajahi warisan dan wilayah pembuatan keju Prancis.
Adalah Pierre Brisson pendirinya. Ia membangunnya dengan tujuan untuk menjaga seni pembuatan keju tetap hidup di Prancis. Adapun Prancis memiliki 56 varietas keju regional yang terbuat dari susu sapi, domba, dan kambing.
"Ini bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi merupakan pekerjaan yang mengagumkan, dan ada risiko yang nyata bahwa hal ini dapat menghilang," katanya kepada The Guardian.
Menurutnya, pamor keju di Prancis seakan tertutup dengan diskusi terkait anggur. Hal itu juga yang mendorongnya menciptakan museum tersebut.
"Saya ingin melakukan sesuatu agar orang-orang memahami bahwa ada sebuah savoir faire leluhur dalam pembuatan keju. Kita banyak mendengar tentang wine dan cara pembuatannya, kehalusan rasanya, serta cara pembuatannya, tetapi tidak ada yang membahas tentang keju. Meskipun banyak orang yang suka memakannya dan permintaan akan keju masih tinggi, namun hanya sedikit anak muda yang ingin berkarier di bidang ini," imbuhnya.
Di museum itu, keju dibuat setiap hari. Lokasinya berdiri di bangunan batu dari abad ke-17 di Γle Saint-Louis. Letaknya dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Katedral Notre Dame. Bagi traveler yang penasaran ingin berkunjung, perlu merogoh kocek USD 21,75 atau sekitar Rp 354 ribu untuk dewasa. Sementara anak-anak berusia 11 tahun ke bawah perlu membayar USD 11,96 atau sekitar Rp 194 ribu. Menariknya, mereka menggratiskan tiket masuk untuk petani dan mahasiswa pertanian.
Dengan membayar tiket masuk, pengunjung dapat melihat demonstrasi pembuatan keju, mencicipi dan mempelajari sejarah keju melalui pajangan interaktif di museum itu. Selain itu, tersedia juga pemandu untuk memberikan informasi tentang sejarah keju dan produksinya. Bagi pengunjung yang ingin bisa membuat keju sendiri pun dapat membeli kursus dan lokakarya.
Salah satu ahli keju di museum itu, Agathe de Saint-ExupΓ©ry, menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan produksi keju. Ia menjelaskan industri keju bernilai hampir USD 10 miliar (Rp 162,8 triliun) di Prancis.
"Ini adalah proses yang sangat individual yang bergantung pada banyak hal, bahkan humor hewan yang susunya digunakan. Anda dapat membuat keju yang sama baiknya setiap hari, dan setiap hari rasanya akan berbeda. Hal ini tidak dapat dilakukan secara industri," katanya.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan