Tak Hanya Overtourism, Jepang Juga Dibuat Pusing oleh Koper Skuter

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Hanya Overtourism, Jepang Juga Dibuat Pusing oleh Koper Skuter

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 01 Agu 2024 05:39 WIB
koper skuter
Ilustrasi (CNN)
Jakarta -

Pemerintah Jepang harus bertarung menghadapi overtourism seiring melemahnya yen. Belum tuntas, kini Jepang juga diganggu koper skuter.

Dilansir Guardian, Rabu (1/8/2024) dua bandara besar di Jepang telah meminta para pelancong untuk tidak membawa koper listrik ke dalam bandara. Polisi pun juga mendesak para penjual koper (warga Jepang) untuk memperingatkan pelanggan tentang undang-undang ketat terkait penggunaan koper tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, koper ini begitu populer. Paris Hilton, Shilpa Shetty, personil Blackpink hingga selebgram pun juga banyak yang mempopulerkan koper ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika biasanya koper diseret, beda dengan koper listrik ini yang bisa dinaiki bak skuter listrik.

Jepang saat ini mengklasifikasikan koper elektrik, yang populer di seluruh Asia, sebagai kendaraan bermotor yang dapat dikendarai di jalan raya hanya dengan peralatan keselamatan yang diperlukan dan SIM. Jadi, bila kamu tak memiliki SIM, siap-siap saja berurusan dengan kepolisian Jepang.

ADVERTISEMENT

Seorang turis China yang sedang belajar di Jepang mengendarai koper skuternya di trotoar Osaka pada bulan Maret. Ujung perkaranya dia berurusan dengan jaksa karena dia dituntut mengemudi tanpa SIM.

Berdasarkan undang-undang lalu lintas Jepang, koper wanita tersebut, yang dapat melaju hingga 13 km per jam, dikategorikan sebagai sepeda bermotor.

Lalu, polisi menegaskan kembali kepada publik pada bulan Juni bahwa SIM diperlukan untuk barang bawaan bergerak tersebut.

Pada bulan Juli, seorang anak laki-laki dari Indonesia mengendarai koper bermotor melewati pejalan kaki di sepanjang jalan di distrik perbelanjaan Dotonbori yang ramai di Osaka. Saat ditegur polisi, keluarganya terkejut mengetahui bahwa SIM wajib dimiliki untuk kendaraan semacam itu di Jepang.

Menurut Takeru Shibayama, ilmuwan senior di Institut Transportasi Universitas Teknologi Wina, beragamnya jenis kendaraan di Jepang memaksa negara tersebut untuk membahas 'apakah klasifikasi baru harus dibuat' untuk menangani koper listrik.

Pelanggaran lalu lintas yang melibatkan skuter listrik melonjak empat kali lipat dalam enam bulan setelah pembatasan dilonggarkan pada Juli 2023. Peraturan yang dilonggarkan memungkinkan orang yang berusia di atas 16 tahun untuk mengendarainya tanpa SIM. Dan sekarang skuter listrik menjadi pemandangan umum di kota-kota besar seperti Tokyo.




(sym/fem)

Hide Ads