Maskapai Geram ke Penyebab Windows Down : Habis Triliunan, Tak Ada Kompensasi

Kegagalan sistem CrowdStrike membuat Microsoft lumpuh hampir di seluruh dunia. Maskapai penerbangan pun terdampak dan salah satunya merugi hingga triliunan rupiah.

Mengutip CNN, Jumat (2/8/2024), CEO Delta Air Lines Ed Bastian mengecam perusahaan keamanan siber CrowdStrike dan penyedia perangkat lunak Microsoft atas masalah komputer yang mengakibatkan gangguan layanan selama lima hari. Menurutnya kejadian itu merugikan perusahaan sebesar USD 500 juta (Rp 8,1 triliun).

"Mereka tidak menawarkan apa pun kepada kami. Saran konsultasi gratis untuk membantu kami," kata Bastian.

Dia juga mengecam CrowdStrike atas pembaruan perangkat lunak yang cacat di Delta dan ratusan perusahaan lain di seluruh dunia hingga menyebabkan komputer padam pada 19 Juli lalu.

Masalah komputer di Delta membuat sistem pelacakan kru yang penting tidak berfungsi selama lebih dari seminggu. Sehingga, mustahil bagi perusahaan untuk menemukan pilot dan pramugari yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawatnya.

Beruntung maskapai penerbangan lain dengan cepat melanjutkan operasi normal setelah CrowdStrike lumpuh. Sementara itu, Delta terpaksa membatalkan sekitar 30% dari jadwalnya selama lima hari.

Itu membuat sekitar setengah juta penumpang terlantar. Butuh waktu beberapa hari setelah itu untuk memesan ulang bagi penumpang yang terkena dampak dengan penerbangan lain dan mengembalikan bagasi mereka.

Delta belum mengajukan gugatan terhadap CrowdStrike atau Microsoft, tetapi seseorang yang mengetahui mengatakan bahwa Delta telah menyewa firma hukum pengacara terkenal David Boies untuk mengupayakan ganti rugi dari kedua perusahaan tersebut.

Microsoft tidak menanggapi permintaan komentar.

"Kami mengetahui adanya pelaporan tersebut, tetapi tidak mengetahui adanya gugatan hukum dan tidak berkomentar lebih lanjut," kata juru bicara CrowdStrike.

Simak Video 'Microsoft Down di Berbagai Negara, Layanan Penerbangan dan TV Lumpuh':

[Gambas:Video 20detik]