7 Fakta Saint Lucia, Negara Mungil Peraih Emas 100 Meter Putri di Olimpiade Paris

Femi Diah - detikTravel
Senin, 05 Agu 2024 13:05 WIB
Warisan dunia UNESCO Gunung Kembar Piton di Saint Lucia (Getty Images/ThomasFluegge)
Jakarta -

Popularitas negara Saint Lucia meroket setelah sprinter putri, Julien Alfred, berhasil meraih medali emas Olimpiade 2024 Paris. Berikut fakta Saint Lucia, sebuah negara kepulauan di Amerika.

Julien sukses menyabet medal emas dari cabang olahraga atletik di nomor lari 100 meter putri dalam perlombaan di Stade de France, Sabtu (3/8/2024) waktu setempat. Dia mencatatkan waktu 10,72 detik untuk menghabiskan lintasan.

Tidak disangka-sangka dia mengalahkan kandidat kuat juara, sprinter asal Amerika Serikat (AS) Sha'Charri Richardson. Sha mencatatkan waktu 10,87 detik dan finis di urutan kedua sehingga berhak mendapatkan medali perak.

Adapun, medali perunggu menjadi milik Melissa Jefferson. Sprinter AS dengan torehan waktu 10.92 detik.

Julien Alfred, sprinter Saint Lucia, peraih medali emas nomor lari 100 meter putri di finis Stade de France in Saint-Denis, Paris, 3 Agustus 2024. (Odd Andersen/AFP)

Sukses Julien sekaligus menjadi sejarah bagi St Lucia. Untuk kali pertama, St Lucia meraih medali di Olimpiade, dan yang mengesankan satu-satunya medali itu merupakan medali emas di nomor bergengsi.

Berikut tujuh fakta Saint Lucia:

1. Geografis St Lucia

St Lucia merupakan negara kepulauan di Karibia timur. Bagian dari Kepulauan Windward di Antillen kecil, terletak di utara/timur laut pulau Saint Vincent, barat laut Barbados, dan selatan Martinik.

Negara itu mencakup wilayah seluas 617 km persegi dengan perkiraan populasi lebih dari 180.000 orang pada tahun 2018.

2. Pulau Vulkanik

St Lucia merupakan bagian dari rangkaian pulau vulkanik yang dikenal sebagai Antilles Kecil. Tetapi, ledakan dahsyat di daratan sudah tidak ada lagi. Gunung berapi St Lucia, La Soufriere terakhir meletus pada 1766 dan sekarang dianggap tidak aktif.

Tetapi, geografi vulkanik dan aktivitas panas buminya masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke St Lucia, selain pantai dan langit birunya. Aktivitas vulkanik itu menyisakan kolam air panas alami dan mata air lumpur.

Pulau St Lucia juga memiliki Piton, sepasang gunung runcing yang ikonik. Piton berdiri tegak di pantai barat, dikelilingi oleh perairan tenang Laut Karibia. Di seberang pulau di pantai timur, daratan bertemu dengan Samudra Atlantik., yang lebih berombak.

3. Bentang Alam dan Flora Fauna Bervariasi

St Lucia, dengan panjang 43 kilometer dan lebar maksimal 23 kilometer, memiliki bentang alam yang bervariasi. Deretan pegunungan, hutan hujan lebat, pantai pasir vulkanik, dan terumbu karang.

St Lucia juga menjadi rumah bagi beragam jenis burung. Burung nasional St Lucia adalah Saint Lucian Parrot (Amazona versicolor), yang merupakan salah satu dari lima spesies burung beo asli dan 157 spesies burung yang hidup di pulau tersebut. Selain itu, ada bermacam-macam burung kolibri.

Laut yang mengelilingi St Lucia merupakan habitat lumba-lumba, paus, dan penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu hijau. Satwa lain juga beragam, di antaranya agouti, luwak, opossum, kelelawar, babi hutan, ular cacing, kepala tombak St Lucia, dan ular boa St Lucia, serta kadal ekor cambuk St Lucia, yang merupakan kadal langka.

4. Pulau Iguana

Ibu kota negara dan kota terbesar adalah Castries. Pada tahun 200 M negara itu bernama Iouanalao. Artinya, iguana. Dulu pulau itu ditinggali Suku Indian Arawak.

Ratusan tahun kemudian, pada tahun 800 M, kelompok Amerindian lain yang disebut Karibia mengambil alih wilayah tersebut dan menamakannya Hewanorra. Nama pulau ini baru muncul setelah kedatangan orang Eropa pada awal abad ke-16 .

Para sejarawan meyakini orang Eropa datang ke pulau itu pertama kali pada 1500. Saat itu, negara-negara Eropa sedang mencari lahan baru. Tetapi, permusuhan dari Karibia dan kesehatan yang buruk bikin upaya mereka gagal.

5. Kedatangan Prancis, Dikuasai Inggris, kemudian Merdeka

Pada tahun 1650, Prancis berhasil membangun permukiman di sana. Kemudian, pada 1660 diteken perjanjian damai dengan penduduk Karibia. Mereka hidup harmonis.

Inggris sempat mengambil alih pulau itu, dari tahun 1663 hingga 1667. Perebutan terjadi hingga terjadi tujuh kali Inggris dan Prancis bergantian menguasai pulau itu. Hingga kemudian pada 1979, St Lucia merdeka.

6. Penduduk St Lucia

Jumlah penduduk St Lucia sekitar 178.000 orang. Walaupun merupakan negara kecil dan merdeka belum lama, St Lucia kaya akan budaya.

Mayoritas penduduknya adalah keturunan orang kulit hitam Afrika, yang dibawa ke St Lucia sebagai budak selama berabad-abad kekuasaan Eropa.

Meskipun bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di St Lucia, sebagian besar warga berbicara dengan dialek Prancis yang dikenal sebagai Kreol.

Setiap bulan Oktober, St Lucia merayakan Bulan Warisan Kreol. Pesta itu menandai berakhirnya Festival Musim Panas St Lucia dan merupakan waktu bagi St Lucian untuk merayakan warisan mereka.

7. Andalkan Wisata dan Pertanian

Perekonomian St Lucia terutama bergantung kepada pariwisata dan pertanian. Pulau itu ramai wisatawan pada Desember dan April ketika pulau ini memiliki cuaca terkering dan suhu rata-rata siang hari berkisar antara 25 dan 27 derajat.

Januari hingga April adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi St Lucia untuk melihat ikan paus, namun sejumlah besar satwa liar dapat dilihat di sini sepanjang tahun di pulau tropis itu.

St Lucia memiliki beragam pantai, di antaranya Pantai Grande Anse, Anse Chastanet, dan Pantai Sugar. Wisata alam lainnya adalah gunung berapi La Soufriere dan Piton yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kemudian, Teluk Marigot, Taman Nasional Pulau Merpati, dan gunung kembar Gros Piton dan Piton Flore.



Simak Video "Menikmati Liburan Seru Menghadapi Tantangan Jeram di Sungai Subang bersama Selebriti "

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork