Baru-baru ini ada aksi penusukan di Inggris. Negara tetangga RI langsung umumkan travel warning ke warganya.
Dilansir dari Independent UK pada Senin (5/8), tiga gadis muda ditikam dan dibunuh saat menghadiri acara tari di Southport, delapan anak lainnya terluka parah. Dua orang dewasa juga berada dalam kondisi kritis.
Malaysia menjadi negara pertama yang memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi Inggris karena kerusuhan di seluruh negeri terus berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan bahwa pihaknya memantau dengan saksama serangkaian protes yang saat ini berlangsung di beberapa wilayah di Inggris Raya, menyusul insiden penusukan di Sourthport pada 29 Juli.
Warga Malaysia didesak untuk mendaftarkan kehadiran mereka di Komisi Tinggi negara tersebut di London.
Pada Minggu (4/8), terjadi kerusuhan di Middlesbrough dan Rotherham. Ratusan pengunjuk rasa sayap kanan berhadapan dengan tameng polisi di Tugu Peringatan Middlesbrough, melemparkan batu bata, kaleng, dan pot ke arah petugas.
Kelompok sayap kanan telah membakar Holiday Inn di Rotherham yang menampung para migran. Perdana Menteri Sir Keir Starmer menyebut kerusuhan minggu ini sebagai "premanisme sayap kanan".
Setelah kekerasan di sejumlah kota besar Inggris, Pemerintah mengatakan para preman yang terlibat dalam kekacauan kriminal di jalanan akan membayar harganya.
"Kekerasan kriminal dan kekacauan tidak memiliki tempat di jalanan Inggris," ujar Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper
Starmer mengatakan polisi mendapat 'dukungan penuh' darinya untuk mengambil tindakan terhadap para ekstremis yang berusaha menebar kebencian dengan mengintimidasi masyarakat saat ia mengadakan pembicaraan darurat dengan para menteri terkait kerusuhan di beberapa wilayah Inggris.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?