7 Fakta Banten, Tempat Lahir Rizki Juniansyah Peraih Emas Olimpiade

bonauli - detikTravel
Jumat, 09 Agu 2024 14:23 WIB
Jakarta -

Rizki Juniansyah meraih emas dalam cabang olahraga angkat besi di Olimpiade Paris 2024. Ternyata, Rizki berasal dari Banten, lho!

Rizki lahir pada 17 Juni 2003 di Kota Serang, Banten. Rizki merebut medali emas kedua untuk Indonesia di Olimpiade 2024.

Dia memastikan medali emas dengan total angkatan 354 kg pada final kelas 73 kilogram putra yang berlangsung di South Paris Arena 6, Paris, Jumat (9/8) dini hari.

Ada peribahasa yang bilang bahwa tak kenal maka tak sayang, mari kita mengenal tempat lahir Rizki dengan lebih dekat.

Banten adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak pada bagian paling barat Pulau Jawa. Beribu kota Serang, Banteng resmi menjadi provinsi pemekaran pada tanggal 4 Oktober 2000.

Tak bisa dipandang sebelah mata, Banten memiliki fakta-fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu.

Berikut tujuh fakta Banten:

1. Banten bagian dari Kerajaan Tarumanegara dan Tanah Jawara

Banten dulu dikenal dengan nama Bantam. Pada abad ke-5, Banten menjadi bagian dari kerajaan Tarumanegara. Salah satu prasati peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten.

Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman.

Banten mendapatkan julukan Tanah Jawara setelah para jawara alias pendekar atau jagoan bersatu padu berjuang mengusir penjajah.

2. Provinsi paling barat Pulau Jawa

Banten adalah provinsi yang berada di wilayah paling barat Pulau Jawa. Dulu, Banten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun menjadi provinsi wilayah pemekaran sejak 2000 melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Banten berdiri pada 4 Oktober 2000.

Wilayah Banten sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Jakarta serta Jawa Barat, dan Selat Sunda di wilayah barat.

3. Kota pelabuhan ASEAN

Pamor Banten sebagai kota pelabuhan sudah ada sejak dulu. Pada catatan penjajahan Portugis tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda.

Bahkan, Banten menjadi salah satu pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar pada era Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J.de Barros.

4. Suku Baduy

Banten memiliki suku asli Sunda Baduy yang masih menjaga tradisi anti-modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup. Orang-orang Baduy hidup terpisah dari pemukiman penduduk. Mereka tinggal di perkampungan khusus yang berada di Desa Kanekes.

5. Taman Nasional Ujung Kulon

Banten punya lokasi konservasi alam penting di Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon. Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau kecil seperti Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan.

Ciri khas taman nasional ini merupakan habitat badak bercula satu. Selain itu, taman nasional itu berperan sebagai habitat alami berbagai jenis hewan lain yang dilindungi, di antaranya rusa, kijang, banteng, berbagai jenis primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.

6. Kawasan Ekonomi Khusus dan Bali Baru

Tanjung Lesung menjadi salah satu daftar dari 10 Bali Baru yang digarap oleh pemerintah dalam program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas. KSPN memiliki fungsi utama sebagai destinasi wisata atau mempunyai potensi pengembangan pariwisata.

Saat ini Tanjung Lesung masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

7. Debus

Banten memiliki banyak budaya yang menjadi kekhasan daerah itu, salah satunya adalah debus. Debus merupakan kesenian yang mempertunjukkan kekebalan tubuh terhadap senjata tajam. Kesenian debus bermula pada abad 16 masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570).

Debus mulai dikenal pada masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Berasal dari Timur Tengah, debus diperkenalkan di Banten pada abad 13 M.




(bnl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork