Hati-hati Traveler, Jangan Pakai Jedai Saat Berkendara!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hati-hati Traveler, Jangan Pakai Jedai Saat Berkendara!

Amalia Novia Putri - detikTravel
Jumat, 11 Okt 2024 12:07 WIB
Jepit rambut
Jedai atau jepit rambut (iStock)
Jakarta -

Traveler disarankan untuk tidak memakai jedai atau jepit rambut saat melakukan perjalanan. Sebab, jedai berpotensi melukai kepala.

Peringatan itu disampaikan melalui akun YouTube Inside Edition yang membagikan pengalaman Paisley Riley (18). Dia mengalami kecelakaan saat naik ATV, kepalanya terbentur, rambut yang berantakan dan berlumuran darah, serta luka robek yang cukup parah di kulit kepalanya. Luka itu diperparah dengan jedai yang menusuk kepalanya.

Paisley sudah lebih dulu membagikan pengalamannya itu di TikTok. Videonya ditonton lebih dari 56,7 juta

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jepit ini bisa sangat berbahaya dan menusuk ke kepala Anda," kata Paisley.

Unggahan itu ditanggapi beragam oleh warganet. Berikut rangkuman detikTravel terkait risiko memakai jedai saat berkendara.

ADVERTISEMENT

Risiko tersembunyi memakai jepitan rambut atau jedai saat berkendara:

1. Cedera Kepala yang Lebih Parah Andai Terjadi Kecelakaan

Ketika terjadi kecelakaan lalu lintas, terutama melibatkan benturan keras, resiko, dan cedera pada kepala menjadi salah satu yang paling fatal. Jepitan rambut yang besar atau terbuat dari bahan keras seperti plastik tebal atau logam bisa memperparah cedera.

Jika pengemudi atau penumpang mobil menggunakan jepitan rambut di bagian belakang kepala, jepitan tersebut dapat menyebabkan luka tambahan ketika kepala berbenturan dengan sandaran kursi, dashboard, atau kaca.

Bahkan dalam kecelakaan, adalah gigi tajam pada jepitan rambut tersebut, yang dapat menimbulkan cedera serius jika terjadi kecelakaan, terutama bagi wanita yang ingin bepergian.

Jika kepala terbentur, jepitan rambut yang besar bisa menekan tengkorak dan menyebabkan cedera tambahan, seperti luka robek atau trauma kepala akibat gaya tekan yang tidak seimbang. Penggunaan jepitan rambut keras dapat meningkatkan kemungkinan cedera yang lebih serius, padahal kecelakaan itu sendiri mungkin saja ringan.

2. Mengganggu Fungsi Helm Pada Pengendara Sepeda Motor

Penggunaan helm adalah kewajiban bagi setiap pengendara sepeda motor untuk melindungi kepala dari cedera serius. Namun, penggunaan jepitan rambut yang besar dapat merusak fungsi utama helm.

Helm yang dipakai seharusnya menutupi kepala dengan sempurna, tanpa celah yang bisa mengurangi kemampuannya untuk menyerap benturan. Jika ada jepitan rambut besar di belakang kepala, helm mungkin tidak dapat terpasang dengan benar atau akan terasa longgar.

Penggunaan helm yang tidak pas dapat mengurangi perlindungan maksimal bagi pengendara, meningkatkan risiko cedera kepala, dan menyebabkan ketidaknyamanan. Termasuk, jika tetap menggunakan jepitan rambut, apalagi yang berukuran besar atau bahannya keras.

3. Membuat Tidak Nyaman

Kenyamanan adalah faktor penting dalam memastikan keselamatan saat berkendara. Saat pengemudi atau pengendara motor yang merasa tidak nyaman maka cenderung kurang fokus saat berkendara.

Nah, jepitan rambut yang besar atau keras dapat menyebabkan ketidaknyamanan di kepala, terutama saat traveler bersandar pada kursi atau menggunakan helm. Kondisi itu berpotensi menimbulkan ketegangan dan sakit kepala, mengurangi konsentrasi, serta meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat menempuh perjalanan jauh.

4. Mengganggu Keselamatan Dalam Situasi Darurat

Dalam situasi darurat seperti kecelakaan, jepitan rambut dapat menjadi penghalang yang tidak terduga, menghambat proses melepas helm atau keluar dari kendaraan dan memperlambat tindakan penyelamatan.

Dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berarti, hambatan ini bisa berpotensi memperburuk situasi dan bahkan menjadi faktor penentu antara keselamatan atau terjebak lebih lama.

5. Cedera Leher Akibat Benturan

Penggunaan jepitan rambut yang keras dan besar dapat menimbulkan risiko cedera leher serius saat terjadi kecelakaan. Ketika terjadi benturan, gerakan mendadak kepala dan leher (whiplash), dapat terhambat oleh jepitan tersebut, karena tekanan kencang secara kuat.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan kemungkinan cedera pada otot dan tulang di area leher, yang dapat mengakibatkan rasa sakit berkepanjangan atau bahkan cedera lebih parah.

Selain itu, leher yang tertekan oleh jepitan rambut yang keras dapat memperbesar risiko cedera pada tulang belakang bagian atas. Cedera leher semacam ini sering kali tidak segera terlihat, tetapi bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan pengendara. Oleh karena itu, penting untuk memilih aksesori rambut yang aman dan nyaman demi keselamatan saat berkendara.

Jika traveler merasa tidak nyaman dengan jepitan rambut saat duduk di mobil atau memakai helm, sebaiknya lepaskan jepitan tersebut sebelum memulai perjalanan, karena kenyamanan sangat mempengaruhi fokus saat berkendara.




(fem/fem)

Hide Ads