Kenya berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Parahnya, lokasi PLTN adalah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dilansir dari Associated Press (AP News) pada Rabu (16/10/2024), lokasi PLTN yang ditunjuk pada tahun lalu adalah Kota Kilifi, sebuah kawasan pantai berpasir putih yang sangat indah.
Pantai sepanjang 165 mil ini memiliki jararan hotel dan bar masuk dalam daftar sementara Situs Warisan Dunia UNESCO. Laut Kilifi kaya akan terumbu karang, tapi yang paling spesial adalah hutan Arabuko Sokoke, habitat alami bagi konservasi spesies langka dan terancam punah menurut UNESCO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas warga menentang usulan itu secara terang-terangan. Mereka khawatir proyek tersebut akan membawa dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.
Baca juga: RUU Kontroversial dari Kenya: Pajak Kucing |
Oleh sebab itu, puluhan orang berunjuk rasa menentang usulan pembangunan PLTN pertama di Kenya. Kelompok Muslim untuk Hak Asasi Manusia (MUHURI) ikut serta dalam pawai pada hari Jumat di Kilifi menuju kantor gubernur daerah, tempat para pengunjuk rasa menyerahkan petisi yang menentang pembangunan pabrik tersebut.
Sebagian meneriakkan slogan-slogan anti-nuklir sementara yang lain membawa plakat bertuliskan "Sitaki Nuclear", bahasa Swahili yang berarti "Saya tidak menginginkan nuklir."
Pembangunan pabrik nuklir berkapasitas 1.000MW tersebut akan dimulai pada tahun 2027 dan akan beroperasi pada tahun 2034, dengan biaya sebesar 500 miliar shilling Kenya (USD 3,8 miliar).
Francis Auma, seorang aktivis MUHURI, mengatakan kepada Associated Press bahwa dampak negatif dari pabrik nuklir lebih besar daripada manfaatnya.
"Kami katakan bahwa proyek ini memiliki banyak dampak negatif, akan ada anak-anak cacat yang lahir dari tempat ini, ikan-ikan akan mati, dan hutan kami, Arabuko Sokoke, yang dikenal sebagai tempat berlindung bagi burung-burung dari luar negeri, akan hilang," kata Auma dalam protes hari Jumat.
Juma Sulubu, seorang warga yang dipukuli oleh polisi saat demonstrasi sebelumnya, begitu menentang pembangunan proyek dan bersedia mati demi menjaga kotanya.
"Bahkan jika kalian membunuh kami, bunuh saja kami, tetapi kami tidak menginginkan pembangkit listrik tenaga nuklir di komunitas Uyombo kami," kata Sulubu.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit