Supriyono, kepala Seksi Pemanfaatan Hutan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, menilai pemisahan KLHK menjadi dua kementerian dapat mendorong pariwisata berkelanjutan. Hanya saja, diperlukan kajian mendalam agar berjalan dengan efektif.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, resmi menyerahkan jabatan kepada dua menteri yang baru dilantik di Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo Subianto untuk memecah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi dua kementerian terpisah.
Kini Menteri Lingkungan Hidup atau Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dipercayakan kepada Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. Masing-masing menteri dibantu oleh wakil menteri, Wamen Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono dan Wamen Kehutanan Sulaiman Umar. Serah terima itu berlangsung pada Selasa (22/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemisahan itu menjadi sorotan, terutama bagi sektor pariwisata yang terkait erat dengan pengelolaan kawasan hutan dan lingkungan. Pemisahan dua kementerian itu diharapkan mampu mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) dan bahkan regenerative tourism di kawasan hutan lindung Indonesia.
"Adanya kementerian lingkungan hidup diharapkan dapat lebih responsif dan meningkatkan efektivitas dalam penyelesaian terhadap permasalahan lingkungan seperti kerusakan lingkungan dan dampak adanya perubahan atau krisis iklim," ujar Supriyono kepada detikTravel, Jumat (25/10/2024).
Supriyono juga menekankan bahwa kajian yang matang perlu dilakukan dalam pemisahan tugas pokok dan fungsi antara kedua kementerian ini.
"Pasalnya, dalam konteks pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan kehutanan memiliki hubungan sangat erat," kata dia.
Tantangan yang mungkin muncul dari pemisahan itu adalah koordinasi antara kedua kementerian yang berbeda. Masing-masing kementerian bisa saja memiliki agenda dan prioritas yang tidak sejalan, sehingga diperlukan kerja sama yang kuat agar tujuan besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan bisa tercapai.
Penerapan Ecotourism Setelah Menteri LH dan Menteri Kehutanan Dipisah
Ecotourism disebut-sebut menjadi salah satu jalan keluar agar pariwisata dan pelestarian hutan bisa berjalan beriringan. Selama ini, ecotourism menjadi garapan DLHK.
Dengan dipecahnya kementerian itu, DLHK DIY belum memiliki gambaran bagaimana pemisahan itu akan berpengaruh terhadap implementasi pariwisata berkelanjutan.
"Upaya DLHK DIY dalam mendukung implementasi pariwisata berkelanjutan yaitu dengan adanya penerapan ecotourism," kata Supriyono.
Dalam penerapan ecotourism tersebut, pengembangan wisata tidak lagi berfokus pada jumlah kunjungan (mass tourism), tetapi lebih kepada kelestarian lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan. Hal ini penting karena kawasan hutan memiliki peran yang krusial dalam menjaga ekosistem sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Lebih lanjut, Supriyono menegaskan bahwa pengembangan pariwisata di kawasan hutan harus tetap mengutamakan kelestarian alam.
"Pengembangan pariwisata di kawasan hutan mengutamakan kelestarian alam sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar hutan guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi," ujar dia.
Tidak hanya itu, Supriyono menyoroti pentingnya kajian perkiraan dampak sebelum adanya kegiatan wisata di kawasan hutan. Menurutnya, kajian tersebut harus mencakup perkiraan dampak dari kegiatan wisata terhadap lingkungan sekitar.
"Perkiraan besarnya dampak tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan penghitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan," kata dia.
Dengan pendekatan ini, kapasitas maksimal lingkungan dapat diketahui sehingga tidak terjadi kerusakan ekosistem saat wisata alam berlangsung.
Supriyono menekankan bahwa nilai dari perkiraan dampak tersebut harus dapat diukur secara kuantitatif dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Dengan demikian, pengelolaan pariwisata di kawasan hutan dapat dilakukan secara lebih bijaksana dan berkelanjutan," ujar dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol