Pesan Menyentuh Keluarga Para Pejuang di Hari Sumpah Pemuda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesan Menyentuh Keluarga Para Pejuang di Hari Sumpah Pemuda

Amalia Novia Putri - detikTravel
Senin, 28 Okt 2024 22:10 WIB
Keluarga Para Pejuang Sumpah Pemuda
Keluarga para pejuang di momen Hari Sumpah Pemuda (Amalia Novia Putri/detikTravel)
Jakarta -

Keluarga para pejuang yang terlibat pada momen Sumpah Pemuda di tahun 1928 memberikan pesan yang berharga kepada generasi penerus. Apa pesannya?

Amarawati Poeradiredja Susmono, putri dari Emma Poeradiredja dan Keluarga Sie Kong Lian yaitu Leny Atmadja, hadir di Museum Sumpah Pemuda untuk mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.

Nama Emma Poeradiredja memang tak setenar Muh Yamin atau Amir Syarifuddin yang merupakan kawan seperjuangannya. Namun, ia juga merupakan tokoh penting dalam Kongres Pemuda II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emma adalah seorang aktivis dan anggota dari Jong Java. Ia juga pernah dipercaya sebagai Ketua Jong Islamieten Bond cabang Bandung.

Meski perempuan, Emma memiliki nasionalisme yang tinggi. Buktinya, ia berjuang langsung dalam menghadapi penjajahan pada masa Belanda. Ia bahkan pernah diculik tentara Belanda bersama Otto Iskandar Dinata.

ADVERTISEMENT

Amarawati pun memberikan pesan inspiratif kepada generasi muda Indonesia, khususnya pemerintahan baru, tentang pentingnya menjaga semangat nasionalisme dan cita-cita menuju Indonesia maju dengan rakyat yang makmur.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus memiliki keberanian untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah secara mandiri, mengingatkan bahwa Indonesia yang tangguh lahir dari pemuda yang berani dan memiliki tekad yang kuat dalam menghadapi tantangan.

"Saya inginnya ya kepada anak-anak bangsa dan siapa saja yang menjadi presiden asal benar-benar nasionalis. yang penting harapan saya Indonesia maju, rakyatnya makmur itu harapan saya seperti harapan beliau semoga dipegang sama orang-orang yang cakap dan nasionalis itu harapan saya," kata Amarawati, di Gedung Museum Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2024).

Keluarga Para Pejuang Sumpah PemudaAmarawati Poeradiredja Foto: Amalia Novia Putri/detikTravel

Amarawati Poeradiredja mengungkapkan rasa harunya dalam setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, saat mengenang perjuangan yang tidak hanya dilakukan oleh sang pejuang, Emma Poeradiredja, tetapi juga oleh banyak tokoh lainnya yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan bangsa Indonesia pada Sumpah Pemuda tahun 1928.

Amarawati menaruh harapan bahwa semangat juang mereka harus menjadi teladan bagi generasi penerus, khususnya para pemuda Indonesia, agar terus melanjutkan perjuangan demi kemajuan bangsa.

Ia berpesan bahwa tanggung jawab menjaga persatuan dan mencapai cita-cita bangsa berada di pundak pemuda yang berani dan memiliki komitmen untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.

"Saya itu sebenarnya terharu dengan adanya sumpah pemuda kalau diperingati perayaan sumpah pemuda, saya mohon perjuangan beliau beliau bukan ibu Emma aja yang lain-lain memperjuangkan Indonesia. Saya ingin pejuang kami dilanjutkan harus cinta kepada bangsa Indonesia," ujar Amarawati.

Leny Atmadja, salah satu keluarga dari tokoh pejuang Sie Kong Lian, menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda Indonesia, dapat bersatu dan berjuang bersama untuk kemajuan bangsa.

Ia menekankan pentingnya bagi para pemuda untuk menjauhi tindakan yang merugikan diri sendiri maupun negara, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkotika, yang hanya akan merusak masa depan dan nilai-nilai luhur bangsa.

Menurut Leny, pemuda adalah harapan masa depan Indonesia, mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa, serta berinovasi dengan kreativitas dan semangat yang tinggi.

Keluarga Para Pejuang Sumpah PemudaLeny Atmadja Foto: Amalia Novia Putri/detikTravel

Ia berharap agar generasi muda terus melakukan yang terbaik bagi tanah air, membawa perubahan positif, dan mewujudkan cita-cita bangsa yang bersatu dan maju.

"Harapan ke depan lebih baik dan mau bersatu memperjuangkan bangsa Indonesia, jadi muda-muda jangan mengarah ke tawuran atau narkotika. itu yang harapan kita supaya benar-benar untuk kebaikan nusa dan bangsa negara," ungkapnya

Sie Kong Lian, seorang tokoh pejuang keturunan Tionghoa, memiliki peran penting dibalik peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928, 96 tahun yang lalu, Sie Kong Lian dengan tulus meminjamkan rumahnya untuk menjadi tempat penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua, yang akhirnya melahirkan Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan bangsa Indonesia.

Leny Atmadja, cucu dari keluarga Sie Kong Lian, mengenang dengan bangga ketulusan sang pejuang dalam upayanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mencintai tanah airnya.

Kecintaannya itu bahkan diwujudkan melalui penyerahan rumahnya sebagai museum yang kini menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda pada masa itu.

Selain digunakan untuk kongres, rumah Sie Kong Lian juga menjadi tempat berkumpulnya para pelajar yang berjuang demi kemerdekaan bangsa, sebuah bukti nyata kontribusi dan dedikasi tanpa pamrih dari seorang patriot sejati.




(wsw/wsw)

Hide Ads