Sebuah survei menunjukkan kecenderungan wisata generasi Z di Korea Selatan dan dunia secara umum. Mereka cenderung berwisata ke tempat-tempat yang hemat secara biaya dan berkembang secara teknologi.
Mengutip, The Korea Times, Kamis (31/10/2024) platform perjalanan online terkemuka Booking.com menganalisis perilaku perjalanan dan karakteristik wisatawan Gen Z (yang lahir antara tahun 1990-an dan awal 2010-an) di Korea Selatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa mereka secara aktif memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mengutamakan efisiensi biaya dalam cara berwisata mereka. Analisa tersebut berdasarkan pada laporan perjalanan serta tren perjalanan yang dihasilkan dari survei yang dilakukan oleh Booking.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei itu mengungkapkan bahwa pelancong Gen Z, baik di seluruh dunia maupun di Korea Selatan cenderung menggunakan berbagai teknologi dalam persiapan dan selama perjalanan. Sekitar 57% pelancong Gen Z di Korea Selatan dan sebanyak 53% responden global menyatakan keinginan mereka untuk menggunakan perencana perjalanan berbasis AI sebelum berangkat.
Lebih lanjut, sekitar 44% responden di Korea Selatan dan 40% responden global mengaku lebih memilih produk dan layanan berbasis AI selama perjalanan mereka. Gen Z juga terbuka untuk bepergian sendiri, dengan setengah dari mereka berencana melakukan perjalanan solo dalam setahun ke depan, persentase 58% di Korea Selatan dan 63% secara global.
Selain itu, empat dari 10 responden melaporkan telah melakukan perjalanan sendiri dalam enam bulan terakhir dengan persentase 39% di Korea dan 43% secara global. Dalam hal inspirasi perjalanan, Gen Z banyak yang mengikuti saran dari teman atau keluarga sebanyak 42% di Korea Selatan dan 50% secara global.
Kemudian yang melangsungkan perjalanan berdasar dari pencarian di media sosial sebagai sumber utama sebanyak 41% di Korea Selatan dan 58% secara global. Hal tersebut menunjukkan pengaruh signifikan media sosial dalam keputusan perjalanan Gen Z.
Menariknya, 65% responden di Korea Selatan dan 58% responden global mengungkapkan rencana untuk menghindari musim puncak saat bepergian demi alasan ekonomi. Sekitar setengah dari mereka atau 58% di Korea Selatan dan 51% secara global, menyatakan bahwa mereka enggan untuk memberi tip kepada pekerja layanan saat berada di tempat berlibur.
Selain itu, sekitar 42% responden di Korea dan 48% responden global menganggap efisiensi biaya sebagai faktor terpenting saat memilih destinasi. Sekitar enam dari 10 responden atau 67% di Korea Selatan dan 64% secara global, mengatakan bahwa ulasan mengenai efisiensi biaya sangat mempengaruhi rencana perjalanan mereka.
(upd/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol