Pilot Beberkan Alasan Jendela Pesawat Oval

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pilot Beberkan Alasan Jendela Pesawat Oval

Femi Diah - detikTravel
Senin, 18 Nov 2024 10:22 WIB
Ilustrasi Jendela Pesawat
Jendela pesawat Foto: (iStock)
Jakarta -

Bentuk jendela pesawat yang ada saat ini ternyata dirancang untuk keselamatan penumpang. Dulu, jendela pesawat berbentuk kotak.

Dikutip dari New York Post, Senin (18/11/2024), pilot American Airlines, Kapten Steve, melalui video di TikTok, menjelaskan alasan jendela pesawat berbentuk oval. Jendela berbentuk oval itu dipasang mulai 1950-an.

Sebelumnya, kaca jendela pesawat berbentuk persegi panjang, namun bentuk itu memicu kecelakaan pesawat hingga jatuh korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa pesawat penumpang dirancang dengan jendela persegi dan di Eropa. Ketika pesawat mulai terbang lebih tinggi dan membutuhkan lebih banyak tekanan, pesawat-pesawat itu menemukan masalah," kata Steve.

Setelah diselidiki, masalah itu bermula dari bentuk jendela. Dia mengatakan kecelakaan itu diakibatkan oleh adanya retakan tipis di tepi jendela berbentuk kotak itu. Rupanya, retakan itu terjadi karena tekanan pada rangka pesawat.

ADVERTISEMENT

Steve menjelaskan ketika retakan yang terbentuk itu menjadi banyak maka akan benar-benar hancur berantakan karena dekompresi.

Untuk mencegah kecelakaan aneh itu saat penerbangan, para teknisi membuat jendela menjadi oval. Steve bilang cara itu untuk mencegah agar jendela tidak pecah karena tekanan.

"Tidak pernah ada masalah lagi sejak saat itu," ujar Steve.

Steve tidak menyebutkan nama insiden tersebut, tetapi menurut catatan pesawat de Havilland Comet 1 milik Inggris-lah yang bernasib malang karena jendela. Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pesawat itu mengalami serangkaian disintegrasi saat terbang antara tahun 1953 dan 1954.

Setelah memeriksa reruntuhan dari beberapa kecelakaan, ahli forensik penerbangan menyimpulkan bahwa jendela yang berbentuk persegi menciptakan konsentrasi tegangan yang jauh lebih tinggi daripada yang diantisipasi.

"Konsentrasi tekanan ini membuat material di sekitar sudut jendela menjadi lelah, yang dengan cepat menyebabkan pecahnya badan pesawat," tulis FAA.




(fem/ddn)

Hide Ads