Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Ancaman buat Bus AKAP?

Bus AKAP di Terminal Pondok Pinang — Bus AKAP sleeper (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Jakarta -

Pemerintah mengumumkan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen menjelang libur Nataru. Apakah aturan itu akan mengusik perjalanan darat, terutama bus AKAP?

Ketua Bidang Angkutan Orang DPP ORGANDA Kurnia Lesani Adnan (Sani) dengan tegas mengatakan bahwa penurunan itu tidak terlalu terasa. Karena, harga tiket pesawat dari awal sudah sangat tinggi dibanding moda transportasi yang lain.

"Saya kalau mau ngomong gak pengaruh tuh kan gak enak. Kesannya kok jumawa gitu loh," kata Sani kepada detikTravel beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, masalahnya gini, wong tiket iku wes duwur (tiket pesawat itu sudah tinggi), 10% kan rak kroso (tidak terasa). Tapi kalau turunnya sampai 35% nah rodok mumet yang darat," kata pria yang juga direktur PO SAN itu.

Sani mengungkapkan bahwa transportasi darat, terutama bus AKAP, tidak akan disaingi oleh pesawat. Karena, biaya operasional dari maskapai itu sudah sangat tinggi.

"Kedua, seperti di state-statement saya sebelum-sebelumnya, darat ini tidak akan bisa jadi pesaing berat udara kalau interkoneksi tol dan jalannya nggak baik, infrastruktur baik," kata dia.

"Artinya masalah waktu tempuh, cost segala macem udara nggak akan bisa melawan kami. Nah, minimal kami bisa sangat bisa mengimbangi udara. Kuncinya infrastruktur. Jadi akses jalan," ujar dia.

Saat ini, setelah ada Tol Trans Jawa dan di Sumatera, para perusahaan otobus berlomba memperbaiki armada yang mereka miliki. Kembali ke diskon 10 persen, Sani dengan tegas pemangkasan itu masih belum banyak membantu dan tidak perlu dipikirkan oleh pengusaha bus AKAP.

"Kalau PO kan bisa dilihatlah temen-temen berlomba-lomba untuk memperbaiki pelayanan dan kendaraannya. Obstaclenya, kan tinggal masalah infrastruktur, macet, terus jalannya yang masih banyak berlubang segala macam," kata Sani.

"Dengan relatif sudah sebagian besar tol ini kami pede banget kok. Nah kayak Jogja kan sudah sampai Klaten tolnya, Kartosuro. Jadi ya saya sekali lagi nggak bilang itu kami nggak takut ya, jadi 10% tiket pesawat itu kan rasane yo rak kacek toh?" ujar dia.

"Tiket sakyuto lagek satusewu kok kelonge (tiket satu juta rupiah cuma 100 ribu berkurangnya). Jadi sebenarnya menurut saya itu harusnya temen-temen gak perlu takut, gitu. Namun kembali lagi tetap PO operator bus dia tuh kreatif, dia profesionalismenya segala macamnya tetep itu ikhtiarnya penting," ujar dia.