Potensi Gelombang 2,5 Meter sampai 24 Desember di Labuan Bajo, Waspada Ya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Potensi Gelombang 2,5 Meter sampai 24 Desember di Labuan Bajo, Waspada Ya

Ambrosius Ardin - detikTravel
Minggu, 22 Des 2024 20:03 WIB
Perwakilan KBRI Portugal bersama sejumlah travel agent dan bloger asal Portugal menjelajahi Taman Nasional Komodo menggunakan Soe Besar Vanrei Phinisi selama tiga hari, 6-8 Desember 2024.
Ilustrasi Labuan Bajo (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Terdapat potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Taman Nasional Komodo hingga 24 Desember. Nelayan dan kapal wisata diminta waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 24 Desember mendatang. Kapal wisata dan kapal jenis lainnya diminta waspada saat berlayar ke Taman Nasional Komodo.

"Gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,0-2,5 meter ini dihasilkan oleh aktivitas angin kencang yang berlangsung lama di atas permukaan laut. Kondisi ini berlangsung dari 21 hingga 24 Desember 2024," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran, Sabtu (21/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maria menjelaskan potensi gelombang tinggi di perairan Taman Nasional Komodo dipengaruhi oleh daerah tekanan rendah di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Banten, yang berinteraksi dengan daerah tekanan rendah di Benua Australia. Kombinasi kedua sistem tekanan rendah ini memicu angin kencang dari barat daya hingga barat yang membawa dampak signifikan terhadap kondisi perairan di wilayah Indonesia.

"Angin kencang dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah perairan yang dilewatinya. Tinggi gelombang yang terjadi di wilayah perairan sekitar Manggarai Barat tepatnya di Selat Sape bagian selatan yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga disebabkan oleh peningkatan kecepatan angin ini," jelas Maria.

ADVERTISEMENT

Maria juga mengimbau nelayan untuk menghindari aktivitas penangkapan ikan di perairan selatan dan sekitarnya hingga kondisi dinyatakan aman. Ia meminta masyarakat yang beraktivitas di perairan untuk selalu memantau informasi cuaca.

"Pentingnya pemantauan informasi cuaca selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 terutama karena saat ini sudah masuk musim hujan dengan aktifnya monsun Asia," ujar Maria.

"Ini untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut dan menjaga keselamatan semua pihak yang beraktivitas di wilayah pesisir," pungkasnya.

---

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads