Saham Boeing Anjlok Imbas Kecelakaan Fatal Jeju Air

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saham Boeing Anjlok Imbas Kecelakaan Fatal Jeju Air

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 31 Des 2024 12:14 WIB
Pesawat Jeju Air kecelakaan di Bandara Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Begini detik-detik kecelakaan yang menewaskan 179 orang tersebut.
Pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Jeju Air dan mengalami kecelakaan. (Lee Geun-young via Reuters)
Jakarta -

Saham Boeing ambles pada Senin (30/12/2024) setelah pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Jeju Air mengalami kecelakaan dan menewaskan 179 orang dari 181 orang di dalamnya.

Mengutip ABC, Selasa (31/12/2024), harga saham turun lebih dari 4 persen pada pembukaan perdagangan Senin pagi. Penurunan itu terjadi beberapa jam setelah kementerian transportasi Korea Selatan mengumumkan penyelidikan kecelakaan tersebut dan melakukan inspeksi penuh terhadap Boeing 737-800 yang digunakan di Korea Selatan.

Menanggapi kecelakaan fatal yang disebut terparah terjadi di Korea Selatan, Boeing memberikan pernyataan di X pada hari Minggu (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah melakukan kontak dengan Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap mendukung mereka," kata Boeing.

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, dan pikiran kami tetap bersama para penumpang dan kru," pernyataan ditambahkan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Jeju Air berkata bahwa mereka tidak akan menghentikan operasi pesawat 737-800. Mungkin itu karena 39 dari 41 pesawat yang dimiliki Jeju Air bertipe tersebut.

"Tidak ada rencana untuk menangguhkan operasi, tetapi mereka akan memeriksa bagian-bagian tersebut sekali lagi dan memeriksanya secara menyeluruh selama proses pemeriksaan," kata Song Kyung-hoon, kepala Divisi Dukungan Manajemen Jeju Air.

Menurut jadwal resmi dari Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Darat Korea, saat pesawat mendekati Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada pukul 8.54 waktu setempat, menara pengawas memberikan izin untuk mendarat di landasan pacu selatan-ke-utara.

Kementerian Transportasi menjelaskan, tiga menit kemudian menara pengawas penerbangan mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan adanya serangan burung.

Dua menit setelah peringatan itu, pilot mengirimkan sinyal bahaya dengan mengatakan "Mayday, mayday, mayday, bird strike, bird strike, berputar-putar," ucap kementerian tersebut.

Namun, penyebab resmi dari kecelakaan tersebut sedang diselidiki oleh Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan.

Kecelakaan fatal dan penurunan saham tersebut menambah beban bagi Boeing. Belakangan, produsen pesawat tersebut terkena serangkaian skandal baik terkait keamanan hingga terkait serikat pekerja.




(wkn/fem)

Hide Ads