Ancaman Ojek ke Turis China: Jangan Teriak, i want to have sex with you

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ancaman Ojek ke Turis China: Jangan Teriak, i want to have sex with you

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikTravel
Selasa, 07 Jan 2025 20:31 WIB
Wisatawan mengamati patung Dewa Wisnu saat berkunjung di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Senin (6/5/2024). Pihak pengelola mengatakan pada tanggal 16-19 Mei 2024 objek wisata tersebut ditutup untuk umum karena akan menjadi tempat gala dinner pada acara World Water Forum (WWF) ke-10. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww
Foto: Wisatawan di Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aw)
Jakarta -

JT, turis China yang menjadi korban pemerkosaan di Bali sempat diancam oleh tukang ojek. JT diperkosa tukang ojek di Jalan Batu Kandik, Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (1/1/2025) pukul 01.00 Wita seusai menyaksikan pesta kembang api pergantian tahun di Pantai Nyang Nyang.

"Pelaku menunjukkan kepada JT tulisan di ponselnya, yakni [i want to have sex with you, don't scream' (saya ingin berhubungan seks denganmu, jangan teriak)," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).

Jansen mengatakan tukang ojek itu menuliskan kalimat dalam bahasa Inggris di ponselnya. Sontak, JT turun dari motor tukang ojek itu dan mulai melawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tukang ojek itu juga ikut turun dari motornya lantas mengambil dan membuang ponsel JT. Perempuan China itu ketakutan dan mencoba lari menyelamatkan diri hingga jatuh. Saat JT terjatuh, tukang ojek itu lalu mencekik dan menyeret JT ke semak-semak.

Saat itulah pemerkosaan terjadi. Seusai diperkosa, si tukang ojek bejat itu masih sempat meminta uang ke JT. Perempuan China itu mengaku tidak punya uang. Tukang ojek lalu menggasak gelang berlian senilai Rp 81 juta yang dipakai JT.

ADVERTISEMENT

"Akibat kejadian tersebut korban mengalami beberapa luka lecet di sekitar leher, suara serak akibat dicekik oleh pelaku, luka lecet di kedua tangan, punggung, kedua kaki, dan sakit di bagian intim," ungkap Jansen.

Jansen mengaku belum dapat memastikan apakah pelaku merupakan ojek online atau ojek pangkalan. Pihaknya kini masih memburu keberadaan ojek itu.

"Berdasarkan laporan dan keterangan korban tim dari Unit Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek online," tegas Jansen.

Pengacara JT, Joseph Nahak, mengatakan sudah berkoordinasi dengan polisi terkait proses penyelidikan kasus itu. Saat ini, polisi mencoba melacak keberadaan tukang ojek itu ke pihak operator.

"Dari polisi, pihak operator menyatakan bahwa (tukang ojek) itu bukan mitra mereka. Karena hanya satu mitra yang saat itu berada di sana (lokasi kejadian)," kata Joseph.

Selain berusaha melacak dari operator, polisi juga menggunakan nomor ponsel JT untuk melacak keberadaan tukang ojek itu. Polisi menggunakan nomor ponsel JT untuk mengetahui nomor ponsel mana saja yang berada di dekat nomor ponsel JT saat pemerkosaan itu terjadi.

---

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads