Kasus Gajah Tewaskan Turis Bukan Sekali Dua Kali, Pariwisata Kebablasan?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasus Gajah Tewaskan Turis Bukan Sekali Dua Kali, Pariwisata Kebablasan?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 09 Jan 2025 10:15 WIB
People feed elephants during Thailands National Elephant Day celebration in the ancient city of Ayutthaya, Thailand, March 13, 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Gajah Thailand (Chalinee Thirasupa/Reuters)
Jakarta -

Polisi Thailand telah mendakwa seorang pawang gajah atau mahout. Itu setelah seekor gajah yang diasuhnya menewaskan seorang turis asal Spanyol pekan lalu.

Mengutip BBC, Kamis (9/1/2025), pihak berwenang Thailand menyatakan pawang Theerayut Inthaphudkij, 38, didakwa atas tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian seorang turis bernama Blanca Ojanguren GarcΓ­a, 22.

Garcia mengalami cedera di bagian kepala setelah diseruduk gajah ketika sedang memandikan hewan tersebut. Dia kemudian meninggal dunia di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematiannya telah menimbulkan kekhawatiran baru terhadap industri pariwisata gajah yang berkembang pesat di Thailand. Namun, keberadaannya telah lama dikritik oleh kelompok-kelompok pembela hak-hak binatang sebagai sesuatu yang tidak etis dan berbahaya.

Para aktivis mengatakan bahwa memandikan gajah mengganggu perilaku perawatan alami gajah dan dapat melukai hewan-hewan tersebut. Itu membuat mereka mengalami stres yang tidak perlu.

ADVERTISEMENT

Setelah serangan itu, para ahli berpendapat bahwa gajah tersebut mungkin mengalami stres karena interaksi dengan wisatawan.

GarcΓ­a diserang oleh seekor gajah betina, Phang Somboon, yang berusia 45 tahun, di Pusat Perawatan Gajah Koh Yao di Thailand selatan. Pacarnya, yang saat itu bepergian bersamanya, juga berada di pusat rehabilitasi gajah tersebut saat kejadian.

Ada hampir 3.000 gajah yang dikurung di tempat-tempat wisata di seluruh Thailand, menurut perkiraan lembaga amal internasional World Animal Protection.

People for the Ethical Treatment of Animals (Peta) mengatakan bahwa "insiden-insiden semacam itu menyoroti bahaya bagi manusia dan hewan."

"Setiap 'suaka' yang mengizinkan manusia untuk menyentuh, memberi makan, memandikan, atau berinteraksi dengan gajah dengan cara apa pun bukanlah tempat perlindungan bagi gajah dan menempatkan nyawa para turis dan satwa dalam bahaya besar," ujar Jason Baker, wakil presiden senior Peta.

Kecelakaan lain gajah dan manusia

Tuduhan kelalaian serupa sebelumnya juga pernah dilayangkan kepada para pawang gajah yang gajahnya menewaskan turis.

Pada tahun 2017, seorang pemilik kamp gajah dan seorang pawang gajah didakwa dengan tuduhan kecerobohan yang menyebabkan kematian dan luka-luka setelah seekor gajah membunuh seorang pemandu wisata asal China dan melukai dua orang turis di kota pantai Thailand, Pattaya.

Pada tahun 2013, seekor gajah berusia 27 tahun dipotong gadingnya setelah menyerang dan membunuh seorang wanita.

GarcΓ­a, seorang mahasiswa hukum dan hubungan internasional di Universitas Navarra, Spanyol, tinggal di Taiwan sebagai bagian dari program pertukaran pelajar. Dia dan pacarnya tiba di Thailand pada 26 Desember 2024.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan bahwa konsulat Spanyol di Bangkok membantu keluarga GarcΓ­a.




(msl/fem)

Hide Ads