Kencingi Eskalator MRT SG, Turis China Didenda Rp 24 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kencingi Eskalator MRT SG, Turis China Didenda Rp 24 Juta

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 16 Jan 2025 14:07 WIB
Turis China kencing di MRT Singapura
Foto: turis China kencing di eskalatot MRT Singapura (Mothership)
Jakarta -

Seorang turis dari China melakukan aksi di luar nalar. Ia mengencingi salah satu eskalator di pintu MRT Singapura. Ia telah ditangkap dan denda puluhan juta harus dibayar.

Mengutip Mothership, Kamis (16/1/2024), seorang pria berkewarganegaraan China berusia 41 tahun turun di stasiun Outram Park pada 10 Januari 2025. Ia sebelumnya mengonsumsi bir dalam jumlah banyak dan menjadi sangat mabuk dalam sebuah jamuan makan malam bisnis.

Saat keluar dari stasiun melalui Pintu Keluar 3, pria tersebut, Li Guorui, membuka ritsleting celananya dan buang air kecil di pegangan eskalator yang sedang berjalan ke bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Li keluar dari stasiun setelah itu, beberapa anggota masyarakat menyaksikan perbuatannya, dan sebuah laporan diajukan melalui SG Secure keesokan harinya.

Li dilacak dan ditangkap oleh polisi pada 12 Januari dan didenda sebesar SGD 2.000 (Rp 24 juta) oleh pengadilan pada 14 Januari.

ADVERTISEMENT

Menurut dokumen pengadilan, Li tiba di Singapura pada 2 Januari untuk perjalanan bisnis dan menginap di sebuah hotel di Upper Cross Street.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, dia mengadakan makan malam bisnis di Westgate Mall dari pukul 19.00 hingga 21.00 pada 10 Januari.

Dia kemudian naik MRT di stasiun Jurong East untuk kembali ke hotelnya. Setelah buang air kecil di eskalator sekitar pukul 22.03, Li kembali ke hotelnya.

Namun, karena banyak orang yang lewat menyaksikan dan merekam tindakannya, rekaman insiden tersebut beredar luas dan diunggah ulang secara online.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa satu video mendapatkan lebih dari 2.000 reaksi.

Pada 12 Januari, Otoritas Transportasi Darat (LTA) menanggapi insiden tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan polisi untuk mendorong hukuman semaksimal mungkin terhadap Li.

"LTA dan operator transportasi mengutuk keras perilaku anti-sosial seperti itu, yang tidak hanya merusak ruang publik tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan dan sanitasi bagi para penumpang," demikian bunyi pernyataan tersebut.




(msl/fem)

Hide Ads