Pemerintah Efisiensi, Maskapai Swasta: Rute Domestik Turun 15%

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pemerintah Efisiensi, Maskapai Swasta: Rute Domestik Turun 15%

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 14 Feb 2025 16:05 WIB
Sejumlah calon penumpang pesawat melakukan lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/3/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menghapus persyaratan hasil tes negatif PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik yang telah menerima vaksin dosis kedua atau vaksin dosis ketiga (booster) COVID-19 yang berlaku per 8 Maret 2022. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Ilustrasi penerbangan (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta -

Pemerintah sedang mengencangkan ikat pinggang dengan pemberlakuan efisiensi di berbagai sektor. Akibatnya, perjalanan dinas yang tidak dianggap penting akan ditiadakan.

Keadaan itu juga mempengaruhi perusahaan swasta yang menjadi langganan pegawai pemerintah. Salah satu yang merasakannya adalah maskapai penerbangan Transnusa.

Direktur Utama Transnusa Bayu Sutanto mengatakan bahwa ada penurunan permintaan untuk rute penerbangan domestik. Kata dia, penurunan itu terbilang tinggi, yakni hingga belasan persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pengaruhnya, terutama untuk rute domestik. Dampaknya bisa mencapai sekitar 10-15% pada sektor ASN," kata dia tanpa menyebut angka pastinya, Jumat 14/2/2025.

Penurunan pelanggan dari pegawai pemerintah sudah berlangsung selama beberapa minggu ke belakang. Oleh karenanya, maskapai penerbangan itu harus memutar otak dan strategi untuk tetap mendapat cuan.

ADVERTISEMENT

"Dua minggu belakangan ini menurunnya," tegas Bayu.

"Diversifikasi pasar, kami akan memperluas target pasar tidak hanya bergantung pada sektor ASN, tetapi juga meningkatkan fokus pada segmen pasar lain seperti pelancong bisnis, wisatawan, dan pasar internasional," ungkap dia.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa harga tiket pesawat masih normal-normal saja hingga ini. Jadi, kebijakan itu tidak berdampak pada tiket meski ada kemungkinan jumlah penumpang turun secara signifikan.

"Tiket sementara ini kami masih dijual normal. Jadi kebijakan tersebut gak berdampak ke harga tiket," katanya.




(msl/wsw)

Hide Ads