Sepanjang 2024, 33 Ribu Orang Ditolak Masuk ke Singapura, Kenapa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sepanjang 2024, 33 Ribu Orang Ditolak Masuk ke Singapura, Kenapa?

CNN Indonesia - detikTravel
Selasa, 18 Feb 2025 12:35 WIB
Singapore, Singapore - December 22, 2013: The Merlion fountain lit up at night in Singapore.
Ilustrasi Singapura (Getty Images/Vincent_St_Thomas)
Singapura -

Sepanjang tahun 2024, pihak berwenang Singapura melaporkan telah menolak lebih dari 33 ribu orang yang mau masuk ke negara kecil di selat Malaka itu. Apa alasannya, ya?

Angka tersebut meningkat 15 persen dari tahun ke tahun untuk kategori orang asing yang ditolak masuk ke negara-kota tersebut pada tahun 2024. Jumlah warga asing yang ditolak masuk Singapura sepanjang 2024 mencapai 33.100 orang.

Kenapa Ditolak Masuk ke Singapura?

Menurut sebuah laporan oleh Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura, sebagian besar dari orang-orang tersebut ditolak masuk ke negeri Singa karena risiko imigrasi atau keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berpotensi untuk sengaja tinggal di Singapura lebih lama, bekerja secara ilegal, atau bahkan berniat melakukan kejahatan.

Lebih dari 230 juta pelancong melewati pos pemeriksaan Singapura pada tahun 2024, menandai peningkatan hampir 20 persen dari tahun sebelumnya, berdasarkan laporan The Straits Times.

ADVERTISEMENT

Pihak berwenang Singapura mengaitkan lonjakan pengunjung terutama dengan peningkatan lalu lintas di pos pemeriksaan darat, yang mencakup lebih dari 75 persen dari semua kedatangan.

Sejak Mei 2023, semua pelancong asing yang tiba di Singapura, terlepas dari kewarganegaraannya, telah dapat menggunakan jalur otomatis di Bandara Changi untuk izin imigrasi.

Sistem imigrasi jalur otomatis di Bandara Changi ini menggunakan biometrik iris dan wajah, sehingga pelancong tidak perlu lagi menunjukkan paspor mereka.

Menurut Channel News Asia, Singapura mungkin menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan semua pelancong asing, termasuk pengunjung baru, untuk menggunakan jalur otomatis tanpa registrasi sebelumnya.

Pada tahun 2026, pihak berwenang Singapura berencana untuk memasang sekitar 800 jalur seperti itu di semua pos pemeriksaan.

Singapura sendiri selama ini dikenal sebagai negara dengan tingkat kejahatan yang rendah dan penerapan undang-undang yang ketat.

Singapura berada di peringkat kedelapan di antara 10 kota teraman di dunia bagi para pelancong pada tahun 2025, menurut perusahaan asuransi perjalanan yang berbasis di Amerika Utara, Berkshire Hathaway Travel Protection.


-------

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/fem)

Hide Ads