'Surat Cinta' dari Penumpang, Benda yang Paling Disukai oleh Awak Kabin

Siapa pun sumringah ketika dapat surat cinta, termasuk awak kabin pesawat. Tapi 'surat cinta' yang mereka mau sedikit beda.

Agus Suprapto adalah awak kabin Batik Air dengan pengalaman kerja dua tahun. Ia mendapatkan kesempatan ini lewat jalur undangan, karena kemampuannya dalam melayani penumpang.

Sebelumnya, Agus bekerja sebagai pembawa acara atau Master of Ceremony (MC). Keahliannya dalam berbicara dan badan tegapnya membuat personal branding yang melekat, hingga diundang oleh Lion Group.

Selama bertugas ia mendapat banyak pengalaman, baik suka maupun duka. Namun, yang paling membahagiakan tentu saja terekam jelas dalam ingatan.

"Waktu saya lagi penerbangan ke Perth, Australia, ada seorang bapak yang menekan tombol panggil awak kabin. Waktu itu saya bertugas sebagai FA5 (junior), senior saya datang melayani penumpang itu," kenangnya di Lion Training Center, Tangerang.

Tak lama, senior Agus kembali ke belakang dan memanggil dirinya. Ia berkata bahwa penumpang itu meminta agar Agus yang datang kepadanya.

Agus tak menolak. Dirinya mendatangi penumpang tersebut dengan sikap sempurna dan senyum mengembang, ternyata si penumpang ingin tahu nama dari Agus.

"Bapak itu minta secarik kertas untuk menulis. Dia menulis ungkapan terima kasih kepada perusahaan dan mencantumkan nama saya," ucapnya.

Bagi banyak orang pekerjaan hanyalah pekerjaan semata, tapi Agus melakukannya sepenuh hati. Ia tak menyangka karena pada saat itu penerbangan ekonomilah yang ia layani. Sudah rahasia umum, ada perbedaan pelayanan antara kelas ekonomi dan bisnis.

"Tapi pada waktu di ekonomi mungkin pelayanan kita menggunakan hati, jadi apapun yang kita berikan itu mungkin tersampaikan dengan baik dan mereka merasa puas," jelasnya.

Layaknya 'Surat cinta', pujian di atas kertas itu membuatnya senang. Kertas itu kemudian ia foto untuk bukti pada perusahaan, model 'surat cinta' inilah yang menjadi salah satu bukti kuat akan performa baik dalam pekerjaan, sebuah surat pengakuan bahwa mereka melayani dengan hati.

Tak cuma sekali, Agus memang kerap mendapat 'surat cinta' dari penumpang.

"Itu penghargaan kepada pramugara-pramugari, padahal yang kita anggap pelayanan kita biasa saja. Karena kami melakukannya dengan hati, jadi impact-nya luar biasa," pungkasnya.