UEA Terbuka untuk Turis Non Muslim Selama Ramadan, tapi Ada Aturannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

UEA Terbuka untuk Turis Non Muslim Selama Ramadan, tapi Ada Aturannya

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Selasa, 25 Feb 2025 19:38 WIB
Kota Dubai, Uni Emirate Arab
Kota Dubai. (Getty Images/Marco Ritzki)
Jakarta -

Ramadan tahun ini akan berlangsung bersamaan dengan puncak musim pariwisata di UEA, dimulai pada 1 Maret dan berakhir pada 31 Maret.

Bulan suci Ramadan kali ini juga bertepatan dengan berakhirnya musim dingin, menjadikannya waktu yang populer untuk wisatawan karena musim semi dimulai pada 20 Maret.

Mengutip The National, Selasa (25/2/2025) sebagai negara muslim, UEA mengharapkan penghormatan terhadap mereka yang berpuasa. Secara tradisional, restoran hanya buka terbatas selama jam puasa, dan banyak bar serta klub tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peraturan telah banyak dilonggarkan dan saya pikir ini adalah bukti pemahaman UEA terhadap penduduknya dan wisatawan yang berkunjung ke UEA semakin banyak dari tahun ke tahun," kaya Manajer Operasional di Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Center for Cultural Understanding, Ruqaya Al Hameeri.

Di tahun 2025 ini, banyak peraturan telah dilonggarkan dan banyak kafe buka normal, serta beberapa memperpanjang jam operasional hingga tengah malam. Meski begitu, kepekaan budaya tetap penting.

ADVERTISEMENT

Turis Harus Tetap Sopan dan Menghargai

Wisatawan perlu berpakaian sopan selama Ramadan, menutupi bahu dan lutut, terutama di tempat umum seperti mal.

"Berpakaian yang disarankan agar sesuai dengan suasa Ramadan adalah berpakaian lebih sopan dengan mengenakan sesuatu yang menutupi bahu dan sesuatu yang cukup panjang untuk menutupi lutut," terang Al Hameeri.

Untuk turis perempuan juga tidak perlu mengenakan tutup kepala atau hijab. Hijab dipakai jika turis hendak akan berkunjung ke masjid. Pakaian pantai juga masih diperbolehkan tapi hanya saat berada di pantai atau kolam renang saja, jika meninggalkan tempat tersebut turis dimohon untuk mengenakan pakaian yang sesuai.

Wisatawan bisa minum air dan makan di luar jam puasa, namun sebaiknya dilakukan secara pribadi. Merokok juga tidak dianjurkan di tempat umum selama bulan Ramadan.

"Tidak ada hukum utama selama jam-jam puasa Ramadan, tetapi sebagai gantinya, kami memiliki beberapa etika yang diharapkan dari non muslim. Beberapa etika ini adalah tidak makan, minum, atau merokok di tempat umum," ia menambahkan.

Masjid tertentu seperti Masjid Jumeirah dan Masjid Agung Sheikh Zayed, menerima pengunjung untuk tur atau doa, tetapi beberapa masjid membatasi akses setelah matahari terbenam.

"Masjid Jumeriah dibuka untuk umum sepanjang tahun, terutama selama bulan Ramadan," katanya.

Di Abu Dhabi, Masjid Agung Sheikh Zayed menyambut baik turis yang datang setiap harinya, meskipun tutup setiap malam untuk berbuka puasa sebelum dibuka kembali hingga pukul 01.00 waktu setempat.

Untuk ikut merasakan suasana Ramadan, wisatawan bisa mengikuti acara buka puasa di restoran atau hotel, mengunjungi pasar malam yang menjual berbagai barang khas Ramadan, atau bahkan mencoba berpuasa untuk merasakan pengalaman tersebut.

"Berpuasa selama bulan suci Ramadan akan benar-benar membenamkan wisatawan dalam pengalaman tersebut," ucap Al Hameeri.




(upd/upd)

Hide Ads