Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Kembali Dibahas, Kemenhub: Masih Dikaji

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Kembali Dibahas, Kemenhub: Masih Dikaji

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 06 Mar 2025 13:35 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal. (Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini kembali membahas terkait wacana kereta semi cepat yang menyambungkan Jakarta-Surabaya.

Dan terkini, Kemenhub masih dalam pengkajian rute perlintasan dari jalur selatan atau utara. Mengutip detikFinance, Kamis (6/3/2025) Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, menyebut kajian kereta cepat itu dilakukan bersama negara Jepang.

"Ke depan sesuai dengan arahan pak menteri, kami coba mengkaji untuk melihat lagi. Untuk menghidupkan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya," katanya.

Risal juga mengatakan jika pembangunan kereta semi cepat itu nantinya akan dilakukan oleh pihak swasta, melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Kami menunjuk mereka sebagai pemrakarsa. Itu kita siapkan kalau nanti dia full investasi itu bisa penugasan atau penunjukan langsung, tapi kalau berbicara KPBU unsoliciated kita akan menunjukkan mereka sebagai pemrakarsa dan itu akan dilelang," terang Risal.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan pendanaan full dilakukan oleh pihak swasta. Oleh karenanya Kemenhub akan selalu mengawasi hingga pengadaan trainset yang digunakan.

Kendati demikian, Dudy juga berharap trainset untuk kereta semi cepat ini bisa berasal dari industri dalam negeri.

"Kita berharap bahwa trainset-nya bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri kita. Hanya mungkin berkaitan dengan teknologi kita melihat juga sampai seberapa jauh industri dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan daripada trainset tersebut," ucap Dudy.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan kereta semi cepat itu dapat dilakukan namun dengan catatan tidak membebani APBN. Maka dari itu, pihaknya membuka ruang untuk pihak swasta untuk membangun kereta semi cepat.

"Kita membuka kepada pihak swasta hanya, sekali lagi, tidak membebani anggaran. Jadi creative financing kita sangat terbuka apapun itu bentuknya, tapi dengan catatan tidak membebani APBN," pungkas Dudy.


(upd/upd)

Hide Ads