Masuk Sel Detensi, Turis Ngaku Suasananya Ngeri Seperti Film Horor!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masuk Sel Detensi, Turis Ngaku Suasananya Ngeri Seperti Film Horor!

bonauli - detikTravel
Jumat, 07 Mar 2025 17:35 WIB
Ilustrasi penindakan di bidang imigrasi.
Ilustrasi penahanan imigrasi (dok. istimewa)
San Diego -

Seorang turis wanita asal Jerman tak menyangka bahwa liburannya akan berakhir mirip dengan film horor. Ia dicurigai oleh imigrasi lalu ditahan berhari-hari.

Ia adalah Jessica BrΓΆsche, seniman tato Jerman berusia 26 tahun yang ditahan tanpa batas waktu oleh US Immigration and Customs Enforcement (Ice). BrΓΆsche diketahui masuk ke San Diego, kota perbatasan antara AS dan Meksiko pada 25 Januari, seperti dikutip dari The Guardian.

Tak sendirian, BrΓΆsche ditemani oleh sahabatnya, Amelia Lofving. Keduanya bepergian dengan membawa peralatan tato. Melihat perlengkapan ini, pihak imigrasi curiga mereka akan bekerja secara ilegal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lofving, seorang desainer, baru saja pindah ke Los Angeles ketika ia bertemu dengan BrΓΆsche di Tijuana dengan rencana untuk menyeberangi perbatasan bersama dan pergi ke Los Angeles, tetapi BrΓΆsche tidak pernah sampai di kota itu.

BrΓΆsche memiliki paspor Jerman, sehingga bisa masuk AS dengan pembebasan visa. Ia juga memiliki salinan tiket pulang ke Berlin, namun BrΓΆsche tetap ditarik untuk pemeriksaan sekunder oleh agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

ADVERTISEMENT

"Saya hanya ingin pulang, Anda tahu? Saya benar-benar putus asa," kata BrΓΆsche kepada ABC News 10News dalam wawancara telepon dari fasilitas penahanan.

BrΓΆsche mengatakan dia kemudian menghabiskan waktu berhari-hari ditahan di sel di perbatasan San Diego sebelum ditahan oleh Ice. Badan tersebut membawanya ke pusat penahanan Otay Mesa, tempat dia sekarang berada selama lebih dari sebulan.

"Itu seperti film horor. Mereka berteriak di semua ruangan yang berbeda. Setelah sembilan hari, dia berkata dia menjadi sangat gila hingga dia mulai meninju dinding dan kemudian buku-buku jarinya berlumuran darah," kata Lofving menceritakan tentang pengalaman temannya.

Lofving berkata dia bertanya kepada agen Ice apakah BrΓΆsche dapat dikirim kembali ke Meksiko, tetapi mereka menjawab bahwa kurangnya status kependudukan resminya berarti dia akan dideportasi kembali ke Jerman. Lofving juga berkata dia mencoba mendapatkan bantuan dari konsulat Jerman di Los Angeles.

Butuh waktu 25 hari sebelum Lofving menemukan dan diizinkan untuk mengunjungi temannya di pusat penahanan, tempat dia tinggal.




(bnl/wsw)

Hide Ads