Heboh Warga Sembalun Minta Hak Pengelolaan Pendakian Gunung Rinjani

Sanusi Ardi W - detikTravel
Kamis, 10 Apr 2025 18:05 WIB
Pendakian gunung Rinjani (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Timur -

Heboh di media sosial, sejumlah warga dan pelaku wisata dengan nama Solidaritas Masyarakat Peduli Sembalun (SMPS) minta hak pengelolaan wisata pendakian Gunung Rinjani.

Wisata pendakian gunung Rinjani rencananya mau dikelola secara mandiri oleh masyarakat Sembalun. Mereka pun mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk menerbitkan peraturan daerah (Perda) terkait hal itu.

"Kami masyarakat Sembalun khususnya dan masyarakat Lombok Timur pada umumnya memutuskan untuk pisah wilayah atau mengelola sendiri pintu pendakian Sembalun," ujar Ketua SMPS, Handanil saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Pria yang akrab disapa Danil itu menjelaskan tuntutan tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan warga terhadap tata kelola pendakian Gunung Rinjani yang dinilai tidak adil. Mereka juga mengeluhkan pembangunan pariwisata berkelanjutan di wilayah Sembalun menjadi terhambat.

"Keinginan mengelola sendiri pintu pendakian Sembalun muncul akibat adanya dominasi kelompok tertentu yang bersikap eksklusif dan tidak mendukung visi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan," ujar Danil.

Danil menjelaskan tuntutan pemisahan wilayah ini juga sebagai respons terhadap tuntutan penambahan kuota dari Asosiasi Tour Operator Senaru (ATOS) yang dinilai tidak mempertimbangkan kapasitas daya tampung. Menurutnya, aturan itu perlu melalui kajian ekologis.

"Penambahan kuota ke Rinjani kami dukung, tapi harus melalui kajian dulu, daya tampung dan dampak ekologisnya. Jangan hanya alasan sekadar untuk mencari keuntungan ekonomi," ujarnya.

Diketahui, Sembalun merupakan jalur utama pintu masuk pendakian ke Gunung Rinjani. Danil mengatakan keinginan warga untuk mengelola pendakian secara mandiri diharapkan dapat meningkatkan kualitas wisata di Sembalun.

Warga Sembalun menyayangkan para pelaku wisata di Senaru yang menjual murah gunung Rinjani. Danil pun kecewa lantaran pariwisata pendakian di Gunung Rinjani lebih mengejar kuantitas ketimbang kualitas.

"Kami dorong supaya Rinjani ini dijual dengan paket wisata yang mahal supaya lebih eksklusif, supaya dampaknya kesejahteraan bagi para pekerja seperti tour guide, porter, dan para ojek," pungkasnya.


-------

Artikel ini telah naik di detikBali.



Simak Video "Video: Pendakian Rinjani Dibuka Kembali, Warganet Brasil Protes!"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork