Seorang pemilik restoran kaki lima yang viral karena tampil seksi saat memasak, meyakinkan netizen bahwa makanannya higenis dan bersih. Dia menuai banyak kritikan karena memasak dan menyajikan makanan sambil mengenakan pakaian terbuka.
Diberitakan thaiger, Selasa (8/7/2025) pemilik restoran Kai Yok Krok di Pattaya, bernama Napak-on Prece Jiraratchataphak menarik perhatian netizen Thailand dengan pakaian dan video memasaknya yang provokatif. Karena penampilannya yang seronok, warga Thailand dan turis asing ramai berbondong-bondong ke restorannya. Mereka datang tidak hanya untuk mencicipi makanannya tetapi juga untuk berfoto selfie dengannya.
Meskipun aksinya ini mendatangkan lebih banyak pelanggan, namun juga memicu kritik. Banyak netizen yang khawatir dengan Prece yang tidak mengenakan celemek atau menutupi rambutnya saat memasak, mempertanyakan kebersihan dan kebersihan makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancaranya bersama Channel 7, Prece menjelaskan bahwa pakaian seksi itu hanya dia gunakan untuk syuting saja dan merupakan bagian dari strategi pemasarannya. Ia menjelaskan bahwa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyiapkan makanan dan penampilannya untuk syuting, lalu dia posting di akun media sosial pribadi dan bisnisnya.
Tak lain semua hal itu untuk menciptakan nilai jual yang unik yang membantu bisnisnya bertahan selama masa ekonomi yang sulit.
Prece menekankan bahwa ia bertanggung jawab atas lebih dari 100 karyawan, dan semua anggota staf benar-benar mematuhi standar kebersihan untuk memastikan pelanggan menerima makanan yang bersih dan lezat.
Ia menjelaskan bahwa makanan yang yang dia siapkan dalam videonya sebagian besar untuk tujuan konten dan tidak disajikan kepada pelanggan. Di dapur, semua staf mengenakan seragam bersih, celemek, dan penutup rambut saat menangani makanan. Ia menekankan bahwa keselamatan pelanggan selalu menjadi prioritas utamanya.
"Saya menjalankan bisnis saya dengan jujur. Saya memiliki puluhan karyawan yang harus dibiayai, dan yang saya lakukan adalah menjaga restoran tetap berjalan dan menyediakan pendapatan bagi staf saya," katanya.
Prece bukanlah vendor pertama yang menghadapi reaksi keras karena menggunakan daya tarik seksual dalam pemasarannya. Pada bulan Maret tahun lalu, seorang penjual durian di Kamphaeng Phet menuai kritik karena mengenakan bikini saat menjual buah di kios pinggir jalannya.
Setelah kontroversi tersebut, ia berhenti mengenakan pakaian terbuka tetapi meyakinkan pelanggan bahwa duriannya tetap berkualitas tinggi.
Demikian pula, seorang penjual makanan ringan di Chiang Mai menghadapi keluhan tentang bajunya yang terbuka. Ia kemudian berhenti menjual makanan ringan dan menjadi influencer media sosial.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan