Minat Wisatawan Asing ke RI Meningkat, Peluang Baru Wisata Berkelanjutan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Minat Wisatawan Asing ke RI Meningkat, Peluang Baru Wisata Berkelanjutan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 15 Jul 2025 20:46 WIB
Bobocabin di Rancaupas, Ciwidey, Kabupaten Bandung
Ilustrasi (Yuga Hassani/detikJabar)
Jakarta -

Minat wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara untuk berwisata ke Indonesia semakin meningkat. Ini merupakan peluang bagi sektor pariwisata berkelanjutan.

Pada periode Januari-Mei 2025, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 5,63 juta orang. Angka itu lebih tinggi dibandingkan perjalanan wisatawan dari Indonesia ke luar negeri yang sebanyak 3,84 juta orang.

"Pertumbuhan jumlah kunjungan ini mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap destinasi wisata Indonesia," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widiyanti menambahkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang bulan Mei 2025 sebesar 1,31 juta kunjungan meningkat 14,01 persen (YoY) dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini menunjukkan masih ada peluang bagi sektor pariwisata berkelanjutan, terutama bagi perhotelan. Di era pariwisata zaman sekarang, bukan hanya destinasi menarik yang dicari wisatawan, tapi juga destinasi yang memiliki kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan.

ADVERTISEMENT

Pendekatan keberlanjutan yang berorientasi pada pariwisata regeneratif dinilai Bobobox merupakan kunci untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, sebagaimana mereka mengadopsi penerapan sistem modularitas dan konstruksi yang bertanggung jawab.

"Pengembangan destinasi wisata sering dilihat sebagai suatu aktivitas yang merusak lingkungan. Padahal sekarang, dengan teknologi dan infrastruktur yang lebih maju, tugas kita sebagai pelaku industri justru menemukan konsep penginapan yang lebih berkelanjutan," kata Indra Gunawan, Co-Founder & CEO Bobobox, Senin (15/7/2025).

Mereka pun semakin menyempurnakan upaya perusahaan untuk menghadirkan akomodasi ramah lingkungan. Kabin mereka sepenuhnya menghilangkan penggunaan kayu dan virgin plastic, dan menggantinya dengan lebih dari 80% bahan hasil daur ulang.

Efisiensi penggunaan bahan baku pun meningkat hingga 79%, sehingga limbah yang dihasilkan berkurang secara signifikan hingga 63%. Penerapan sistem pondasi ground screw juga memungkinkan sekitar 95% lahan di lokasi tetap terjaga kelestariannya.

Artinya, hampir seluruh area hijau tetap terpelihara dan berfungsi dengan baik, termasuk kemampuan tanah dalam menyerap air hujan secara optimal. Itu penting untuk pengendalian banjir kala curah hujan tinggi.

Selain inovasi itu, Bobobox juga turut meningkatkan kesadaran tamu untuk berpartisipasi dalam praktik wisata ramah lingkungan melalui fitur carbon offset toggle, yang telah digunakan oleh lebih dari 11% tamu Bobopod dan 22% tamu Bobocabin.

Tidak hanya itu, tamu juga bisa berperan aktif dalam mengurangi sampah selama menginap. Hal ini dilakukan dengan pemilahan sampah dan praktik pengolahan sampah berkelanjutan di Bobopod Pancoran sebagai hotel zero waste to landfill.

Sedangkan mengenai dampak dampak sosial dan ekonomi masyarakat, Bobobox secara aktif melibatkan warga sekitar untuk menjadi mitra operasional. Lebih dari 52% posisi frontline mereka diisi tenaga kerja lokal, yang berdampak langsung pada kesejahteraan 267 keluarga. Mereka juga bermitra dengan 182 UMKM lokal, 69 persen di antaranya merupakan pemasok yang berasal dari komunitas sekitar.

"Kami percaya di era modern saat ini melestarikan alam bukan berarti membiarkan alam begitu saja, tapi mengelola potensinya dengan bijak agar lanskap tetap terjaga dan manfaat ekonominya dirasakan warga sekitar. Kami ingin menunjukkan bagaimana pendekatan pariwisata yang tepat bisa menjadi jawaban," imbuh Indra.




(wsw/wsw)

Hide Ads