Muncul usulan agar pembelian tiket masuk ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) via aplikasi SiOra hanya bisa dilakukan oleh travel agent, bukan perorangan.
Usulan itu dikemukakan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Mereka mendorong agar pembelian tiket masuk TNK melalui aplikasi SiOra dari Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) hanya dilakukan oleh perwakilan biro perjalanan wisata (travel agent).
"Saya sudah berdiskusi dengan kepala Badan Nasional Komodo terkait penggunaan aplikasi SiOra agar pemesanan tiket ke Taman Nasional Komodo tidak terbuka untuk perorangan, tetapi terbatas pada agent travel," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat Fransiskus S Sodo, Senin (28/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fransiskus minta agar aplikasi itu tidak menerima pembelian tiket dari perorangan biasa yang bukan perwakilan travel agent. Itu sebagai upaya pencegahan terhadap kasus penipuan wisatawan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di Labuan Bajo.
"Dengan cara itu kita bisa membatasi keinginan-keinginan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk jual paket wisata (mencegah penipuan terhadap wisatawan)," imbuhnya.
Menurut dia, pembelian tiket masuk TNK oleh agen perjalanan dapat memudahkan kontrol terhadap pelaku pariwisata yang menjual paket wisata. Terlebih, maraknya kasus penipuan wisatawan di Labuan Bajo menjadi sorotan belakangan ini.
Fransiskus mengatakan usulan itu baru disampaikan secara lisan kepada Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga. Pihak BTNK, dia berujar, merespons positif gagasan tersebut.
"Sekarang ini kami sedang mendalami proses bisnisnya supaya bisa dirumuskan kebijakannya dan dapat diimplementasikan," jelas Fransiskus.
Balai Taman Nasional Komodo Bakal Kaji
Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga membenarkan adanya usulan tersebut. Pria yang akrab disapa Hengki itu mengaku akan menindaklanjuti usulan tersebut.
"Kami akan mengkajinya," ujar Hengki.
--------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana