Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah

Rosmha Widiyani - detikTravel
Senin, 04 Agu 2025 12:07 WIB
Melihat batu eon yang konon tidak hancur meski pakai dinamit
Batu eon di Bandung, Jawa Barat (dok. Muhammad Iqbal)
Jakarta -

Batu eon di komplek PLTA PT Indonesia Power, Cikalong, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyimpan pesona sejarah dan berbagai mitos. Ditemukan kali pertama di tahun 1957 saat PLTA dibangun, batu eon berada di tengah kolam tandon yang digunakan sebagai penampungan air.

Legenda Batu EonLegenda Batu Eon (dok. Wisma Putra)

Air dalam kolam tandom kemudian dialirkan ke turbin untuk pembangkit listrik. Terlepas dari pentingnya peran kolam tandon, masyarakat masih bisa menyaksikan batu eon yang seukuran perut induk kerbau. Tentunya masyarakat menyaksikan batu eon dari pinggir kolam, tanpa bisa menyentuh langsung.

Batu eon juga dikelilingi pagar dan kawat berduri, sehingga tidak langsung jatuh ke kolam tandom jika terguling. Posisi batu eon berada tepat di atas bangunan kecil mirip tugu, yang lebih tinggi dari permukaan air kolam. Pengunjung bisa mengambil foto batu eon tanpa terhalang atau kesulitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, spot batu eon mungkin terasa kurang nyaman apalagi jika matahari bersinar terik. Menurut pantauan detikcom, di sekitar batu eon tida ada tempat berteduh bagi pengunjung. Akibatnya, pengunjung langsung kepanasan dan kehujanan jika tiba-tiba gerimis atau hujan deras.

Sejarah Batu Eon

Legenda batu eon tersebar antar generasi di Desa Lamajang, tanpa ada dokumentasi tertulis. Kisah batu ini diceritakan Abah Ilin Darsyah seorang tokoh adat di Desa Cikondang, Lamajang. Batu eon berasal dari nama Abah Eon yang juga penduduk Lamajang setempat.

ADVERTISEMENT
Konon dalam batu eon terdapat pusaka peninggalanBatu eon (dok. Muhammad Iqbal)

Abah Eon dikisahkan ingin menghancurkan batu di lahan pembangunan PLTA. Semua cara sudah dikerahkan, termasuk menggunakan dinamit atau bom untuk menghancurkan batu. Namun batu tersebut tidak bergeming sampai sekarang, sehingga para pekerja membiarkan batu tersebut di tempatnya.

Batu eon kini mengundang rasa penasaran warga sekitar Pangalengan atau wisatawan dari tempat lain yang ingin melihat langsung. Jika cuaca sedang sejuk, area sekitar batu eon sangat cock untuk healing menikmati pepohonan rimbu yang teduh, asri, dengan udara segar.

Mitos Batu Eon

Sebagai mineral yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun, batu eon punya banyak mitos. Sama seperti sejarahnya, mitis batu eon juga beredar dari mulut ke mulut.

Batu eon angker

Pengelola Desa Wisata Lamajang, Ade Sukmana, mengatakan, beberapa orang percaya kawasan sekitar batu eon adalah tempat angker dan pemakaman. Banyak kambing peliharaan warga yang tiba-toba mati jika digembalakan di wilayah tersebut.

Legenda Mbah Balu Tunggal

Abah Darsyah menuturkan, batu eon dipercaya sebagai tempat Mbah Balu Tunggal bertapa. Sosok legenda ini adalah penyebar agara Islam pada abad ke-17 di Desa Lamajang dan wilayah sekitarnya. Di sekitar batu eon bahkan dipercaya dulunya ada wilayah bernama Desa Nunggal.

Ada pusaka dalam batu

Menurut pengalaman Abah Darsyah, mineral seperti batu eon punya pusaka di dalamnya. Dugaan ini berdasarkan pengalaman Abah Darsyah yang pernah melihat sendiri batu besar ketika dibelah ternyata berisi pusaka. Dugaan ini belum terbukti hingga sekarang.

Bagi wisatawan yang ingin melihat batu eon, bisa datang langsung ke komplek PLTA Desa Cikalong tanpa perlu bayar tiket alias gratis. Namun wisatawan tak bisa masuk lebih jauh ke kawasan produsen tenaga listrik tersebut.




(row/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads