Penyebab pesawat delay biasanya karena cuaca buruk, tapi Malta Airlines mengalami delay akibat pilot tidak mau terbang sampai temannya datang ke bandara.
Biasanya, penumpang yang datang terlambat di bandara akan ditinggal oleh pesawat. Namun, sebuah insiden yang dilaporkan oleh Times of Malta menunjukkan ada pengecualian, apalagi jika kamu memiliki hubungan langsung dengan pilot pesawat tersebut.
Insiden yang terjadi pada 26 April lalu melibatkan penerbangan KM Malta Airlines dengan nomor KM613. Pesawat itu dijadwalkan terbang dari Roma ke Malta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbangan singkat sejauh 427 mil atau sekitar 687 km itu dijadwalkan berangkat pukul 09.50 waktu setempat. Namun, sesaat sebelum keberangkatan, kapten pilot dihubungi oleh rekannya sesama pilot, yang kebetulan berstatus sebagai penumpang dalam penerbangan itu.
Penumpang "istimewa" itu ternyata juga merupakan mantan kepala serikat pilot, yang tak lain adalah teman dari pilot pesawat tersebut.
Ia pun meminta agar penerbangan ditunda untuk memberi dia dan keluarganya waktu untuk tiba di bandara, karena mereka sedang berlibur di Roma.
Penerbangan itu pun ditunda. Pesawat akhirnya berangkat pada pukul 10.36, terlambat 46 menit dari jadwal semula. Pesawat mendarat di Malta pukul 12.00 dan tiba di gerbang pukul 12.05, terlambat 45 menit.
Investigasi internal KM Malta Airlines (KMMA) menemukan bahwa pilot yang meminta penundaan telah melanggar kebijakan perusahaan yang melarang staf meminta pengaturan perjalanan khusus.
Ia juga melanggar aturan dengan menghubungi langsung kapten penerbangan, alih-alih menghubungi tim operasional perusahaan maskapai.
Saat diselidiki, pilot tersebut mengklaim bahwa ia meminta penundaan karena salah satu anggota keluarganya sedang sakit dan perlu segera kembali ke rumah.
Atas tindakannya, pilot tersebut dikenai sanksi berupa penangguhan hak istimewa perjalanan staf selama tiga bulan dan surat peringatan yang akan tercatat dalam rekam jejaknya selama satu tahun.
Kapten pilot yang menuruti permintaan tersebut juga menerima surat peringatan. Hukuman ini dianggap sangat ringan, mengingat pelanggaran yang terjadi.
Serikat Pilot Membela
Seorang juru bicara serikat pilot membela kedua pilot tersebut, menggambarkannya sebagai "profesional teladan yang tidak akan pernah menyalahgunakan posisi mereka."
Serikat pilot menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mendalami rincian kasus ini, namun menambahkan bahwa karena pilot yang meminta penundaan sedang tidak bertugas, ia pada dasarnya bertindak sebagai penumpang biasa.
Juru bicara serikat pilot juga mengklaim bahwa pilot tersebut mengikuti etos perusahaan untuk menunjukkan kepedulian terhadap penumpang, dengan "menunggu penumpang ini atas dasar medis, setelah mengevaluasi bahwa tidak akan ada konsekuensi operasional terhadap penundaan dan setelah berkonsultasi dengan Kontrol Operasional KMMA."
Serikat pilot marah karena insiden ini menjadi konsumsi publik dan mengklaim bahwa "pelanggaran ini bisa memiliki konsekuensi serius pada keselamatan penerbangan dan publik, kesejahteraan pilot, dan pada akhirnya, kesuksesan KMMA.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya hal serupa terjadi di maskapai ini atau pendahulunya, Air Malta. Pada tahun 2012, seorang pilot berpangkat tinggi di Air Malta menunda penerbangan selama 30 menit setelah tiba terlambat bersama keluarganya, dan menuntut agar check-in dibuka kembali.
--------
Artikel telah tayang di CNN Indonesia.
Simak Video "Video: Mengulik Cara Kerja Pesawat Satu Pilot Pesawat Airbus"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom