Seorang petugas Air Traffic Control (ATC) bandara di Prancis memberikan pesan menohok kepada maskapai Israel, EL AL. Pesannya pendek: Free Palestine!
Maskapai nasional negara Israel, EL AL mengajukan komplain resmi kepada pihak berwenang Prancis, setelah mengalami sebuah insiden di wilayah udara Prancis pada Senin (11/8) malam waktu setempat.
Dilansir dari One Mile At a Time, seorang petugas pengontrol lalu lintas udara (ATC) Prancis dilaporkan menyampaikan pesan khusus untuk para pilot penerbangan EL AL yang baru saja memulai perjalanan dari Paris Charles de Gaulle (CDG) ke Tel Aviv Ben Gurion (TLV).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 12 menit setelah lepas landas, petugas pengontrol lalu lintas udara itu diduga mengeluarkan kata-kata Free Palestine atau "Bebaskan Palestina" pada transmisinya.
Para pilot EL AL lantas melaporkan hal ini ke perusahaan. Sekarang, masalah ini telah sampai ke pemerintah Israel, yang akan menindaklanjutinya kepada pemerintah Prancis.
"El Al memandang insiden yang terjadi tadi malam, di mana seorang pengontrol lalu lintas udara Prancis menyapa salah satu pilotnya dengan cara yang tidak profesional dan tidak pantas, dengan sangat serius. Kami menangani masalah ini dengan otoritas Israel, yang telah menghubungi pihak Prancis. El Al akan terus terbang keliling dunia dengan bangga membawa bendera Israel di ekor pesawatnya, sambil menjunjung tinggi profesionalisme dan memastikan keselamatan serta keamanan penumpang dan kru," demikian bunyi pernyataan yang dirilis maskapai EL AL.
Insiden ini menambah lebih banyak masalah yang sedang dihadapi maskapai EL AL di Prancis. Maskapai itu menuduh Prancis tidak mau mengeluarkan visa kerja untuk staf keamanannya.
Pemerintah Prancis disebut telah berhenti memperbarui visa kerja untuk staf keamanan maskapai EL AL. EL AL dikenal dengan keamanan bandaranya yang ketat, di mana semua penumpang yang terbang dengan EL AL diwawancarai oleh staf keamanan sebelum penerbangan mereka.
Namun, selama sekitar enam bulan terakhir, Prancis dilaporkan telah berhenti mengeluarkan dan memperbarui visa kerja untuk karyawan-karyawan ini. Hal ini mencegah staf keamanan EL AL untuk bekerja secara legal di negara tersebut.
Staf keamanan EL AL selama ini diklasifikasikan sebagai pekerja ITAN (warga negara Israel yang mendukung misi diplomatik) dan telah diberikan visa Prancis melalui kedutaan Israel.
Namun menurut sumber-sumber terpercaya, menunjukkan kebijakan ini merupakan kebijakan balasan karena kesulitan yang dihadapi staf diplomatik Prancis ketika dilakukan pemeriksaan keamanan.
Menurut sumber diplomatik yang dikutip oleh The Times of Israel, "selama berbulan-bulan, anggota korps diplomatik Prancis di Israel dan Yerusalem telah menjadi sasaran pemeriksaan sistematis oleh personel keamanan El Al di Bandara Charles de Gaulle sebelum penerbangan maskapai."
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!