Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana resmi membuka Festival Pacu Jalur. Menpar Widi mengaku bahagia bisa menyaksikan langsung festival yang mendunia ini.
Menpar Widiyanti mengungkapkan Festival Pacu Jalur kini telah viral dan mendunia. Festival yang digelar setiap tahun di di Kuantan Singingi, Riau ini pun sempat menembus Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN).
"Sejak tahun 2022 Festival Pacu Jalur tradisisional secara konsisten masuk ke dalam daftar Karisma Event Nusantara yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata," kata Widi saat pembukaan di Taman Jalur, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpar Widi mengaku bangga bisa menyaksikan langsung Festival Pacu Jalur. Khususnya setelah masuk dalam Top 10 KEN Tahun 2024 lalu.
"Tahun 2024 berhasil mencatat prestasi membanggakan dengan menembus Top 10 KEN. Hari ini saya sungguh berbahagia dapat hadir menyaksikan langsung festival budaya dan olahraga tradisional terbesar di Provinsi Riau," katanya.
Menpar Widi kemudian membuka Festival Pacu Jalur Tradisional 2025 dengan memukul gong dan menyampaikan salam khas Pacu Jalur, Salam Kayuah.
"Dengan penuh kebanggaan kami nyatakan Festival Pacu Jalur 2025 resmi dibuka. Salam kayuahhh, Pacu Jalur mendunia," kata Widi.
Selain Menpar Widiyanti, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Juru Bicara Presiden/Kepala PCO Hasan Hasbi juga hadir. Termasuk perwakilan duta besar dari berbagai negara telah menyaksikan langsung persiapan Pacu Jalur di Tepian Narosa.
Sebelumnya, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby menceritakan sejarah singkat Pacu Jalur. Sejarah singkat itu dia sampaikan saat menyambut tamu kenegaraan yang hadir menyaksikan festival itu.
Suhardiman mengungkapkan tradisi Pacu Jalur sudah berusia 1 abad lebih. Artinya tradisi leluhur masyarakat Kuansing itu masih tetap terjaga selama 125 tahun.
"Hari ini sudah berusia 125 tahun pacu jalur kita di Kuantan Singingi. Pacu Jalur adalah warisan leluhur yang berusia 1 abad lebih sejak abad ke 17 di Tepian Sungai Kuantan," kata Suhardiman.
Dahulu Jalur Digunakan Sebagai Alat Transportasi
Menurut mantan anggota DPRD Riau itu, jalur atau perahu kayu berasal dari pohon-pohon tua pilihan. Pohon dipilih untuk menjadi perahu yang menghubungkan kampung ke kampung dan alat transportasi.
"Bermula dari masyarakat membuat jalur perahu kayu yang panjang dari pohon-pohon pohon pilihan. Awalnya sebagai sarana transportasi menghubungkan dari kampung ke kampung, juga mengangkut hasil bumi, karet dan lainnya," katanya.
Tak sembarangan, jalur dibuat dengan adat dan tradisi leluhur. Salah satunya iringan doa, tepung tawar dan pemberian nama dengan harapan besar seluruh masyarakat setempat.
"Jalur dibuat dengan ritual adat, menebang kayu diiringi doa, tepung tawar. Tiap jalur membawa nama penuh makna, doa dan harapan seluruh anak negeri," kata pria bergelar Datuk Panglimo Dalam tersebut.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kuansing lantas menjadikan jalur sebagai lambang kebersamaan dan kehormatan sehingga lahirlah tradisi pacu jalur pada masa Kerajaan Indragiri.
"Pacu jalur hadir dalam perayaan Islam, upacara adat dan pesta rakyat. Kini berdiri sebagai budaya nasional, sebagai gerbang masuk turis asing ke indonesia. Budaya dan tradisi pacu jalur adalah condong dan adat Kuantan Singingi," kata dia.
--------
Artikel ini telah naik di detikSumut, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.
Simak Video "Video: Pecah! Aisar Khaled Joget Aura Farming di Festival Pacu Jalur Riau"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar