Waspada! Changi Masuk 3 Besar Bandara Paling Rawan Bagasi Hilang

Femi Diah - detikTravel
Senin, 25 Agu 2025 10:47 WIB
Bandara Changi (Dadan Kuswaraharja)
Jakarta -

Sebuah studi dari Arka, penyedia kemasan pengiriman khusus yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS), merilis daftar 10 besar bandara paling rawan bagasi hilang, ada Bandara Changi.

Dilansir Travel + Leisure, Senin (25/8/2025) studi itu dilakukan dengan mempertimbangkan dua variabel utama, yakni volume penumpang dan volume pencarian daring untuk layanan lost and found services atau barang hilang dan ditemukan.

Untuk membandingkan bandara secara adil, data pencarian disesuaikan dengan jumlah penumpang. Hitungannya adalah jumlah pencarian per satu juta penumpang. Dengan cara ini, bisa terlihat bandara mana yang paling sering dicari soal bagasi hilang.

Selain itu, ditambahkan juga data tingkat kesalahan penanganan bagasi di setiap wilayah. Angkanya dihitung per 1.000 penumpang untuk memberi gambaran yang lebih luas.

Cara itu bisa membantu mengidentifikasi bandara dengan tingkat minat yang sangat tinggi terhadap bagasi yang hilang.

Hasilnya, Bandara Internasional Miami di AS menjadi juara sebagai bandara terburuk dalam penanganan bagasi. Disebutkan bahwa terjadi 306 pencarian bagasi di bagian lost and found services per satu juta penerbangan. Bandara ini juga memiliki tingkat kesalahan penanganan bagasi sebesar 5,5 per 1.000 penumpang.

Kemudian, di urutan kedua terdapat bandara AS lainnya, Bandara Internasional Chicago O'Hare. Di bandara ini tercatat sekitar 20.500 penumpang mencari layanan lost and found setiap tahunnya, sekitar 5.000 lebih banyak daripada bandara lainnya. Tingkat mishandling-nya 5,5 per 1.000 penumpang.

Sementara itu, urutan ketiga secara mengejutkan ditempati oleh Bandara Changi. Predikat itu kontras dengan reputasi Bandara Changi yang telah dipilih sebagai bandara terbaik di dunia sebanyak 13 kali oleh konsultan penerbangan berbasis di London, Skytrax.

Changi secara konsisten dipuji oleh para pelancong karena kebersihannya, modernitas, dan prosedur imigrasi yang efisien.

Tahun lalu, Changi juga menempati peringkat kedua fasilitas terbaik di dunia untuk pengiriman bagasi, setelah Bandara Osaka Kansai Jepang, menurut survei penumpang oleh Skytrax. Bandara Changi mencatat total 67 juta penumpang per tahun.

"Bandara Changi melayani sekitar 67 juta penumpang setiap tahunnya, menjadikannya salah satu bandara tersibuk di dunia. Jumlah penumpang yang besar secara alami meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah bagasi," dikutip dari Travel + Lesure.

"Semakin banyak penumpang yang ditangani, semakin besar pula peluang bagasi mengalami keterlambatan atau hilang. Hal ini tercermin dari meningkatnya pencarian layanan terkait bagasi hilang di Changi. Risiko penanganan bagasi yang relatif tinggi ini menempatkan Changi di antara bandara teratas dengan masalah bagasi yang paling sering dialami penumpang," penilaian ditambahkan.

Di Bandara Changi tercatat 265 pencarian per satu juta penerbangan dan mishandling rate sebesar 3,1 per 1.000 penumpang.

Dalam urutan lima besar terdapat Denver International Airport (DIA) yang ada di peringkat keempat, kemudian diikuti oleh Dallas/Fort Worth International Airport (DFW). Bandara Eropa yang masuk dalam sepuluh besar studi itu adalah Bandara Internasional Amsterdam and bandara Frankfurt. Dubai International menempati peringkat keenam bandara yang rawan bagasi hilang.

Melengkapi daftar top 10 bandara dengan masalah bagasi terbesar juga termasuk London Heathrow, Dallas/Fort Worth, dan Paris Charles de Gaulle.

"Kehilangan bagasi bisa langsung merusak rencana perjalanan, dan jelas ada beberapa bandara yang lebih kewalahan dibanding yang lain dalam urusan penanganan bagasi. Penting bagi para traveler untuk mengetahui adanya potensi itu sehingga mereka bisa merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan mengambil langkah pencegahan tambahan," kata juru bicara Arka.

"Di sisi lain, bandara juga harus terus berinvestasi untuk meningkatkan sistem mereka, demi memastikan barang bawaan penumpang tiba dengan selamat dan tepat waktu," jubir Arka menambahkan.

"Kehilangan bagasi berpotensi terjadi di mana saja, tanpa memandang tujuan perjalanan. Karena itu, sebaiknya tetap waspada di setiap bandara-baik saat berangkat, tiba, maupun transit. Untuk mengurangi risiko keterlambatan bagasi, pertimbangkan memberi jeda waktu lebih panjang saat transit antar penerbangan. Traveler juga bisa menggunakan alat pelacak seperti AirTag untuk memantau bagasi selama perjalanan," ujar jubir Arka lagi.



Simak Video "Sentuhan Keajaiban Disney Hiasi Bandara Changi Singapura"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork