Warga Desa Kutamandarakan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat kaget dengan ditemukannya seekor macan tutul di dalam balai desa. Sesuai laporan detik Jabar, macan tutul berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan seorang pekerja yang ingin mengambil peralatan pada Selasa (26/8/2025) pagi.
Balai desa tersebut sebetulnya sudah tidak digunakan, kecuali aulanya untuk rapat warga. Pekerja tersebut sangat kaget melihat corak bulu totol-totol khas macan tutuk sedang meringkuk di bawah kursi. Dia sontak lari, sedangkan macan tutul masuk lebih dalam ke ruangan balai desa.
![]() |
Alih-alih menggunakan bantuan dari pelayanan lain, warga desa memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk penanganan awal macan tutul. Menurut Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma, laporan macan tutul dari warga sudah ada sejak Senin (25/8/2025) malam namun belum ditemukan sosoknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macan tutul baru benar-benar terlihat pada Selasa pagi, ketika seorang pekerja melihatnya dari pintu depan balai desa. Menurut Arga, pekerja dan macan tutul sama-sama kaget dan lari menjauh. Macan tutul masuk ke balai desa, sedangkan pekerja berlari menemui warga setempat.
"Awalnya, macan tutul ditemukan pekerja bangunan yang sedang beraktivitas. Ketika mau ngambil perkakas, dia melihat macan jadi sama-sama kaget. Pekerjanya lari, macannya pindah ke ruangan yang lebih dalam," kata Arga.
Menurut Arga petugas Damkar Kuningan langsung menuju lokasi kejadian, namun tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan alat dan kemampuan. Apalagi macan tutul adalah hewan predator dilindungi sehingga evakuasinya harus sesuai aturan yang berlaku.
Damkar selanjutnya berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, BPBD, dan kepolisian setempat. Petugas BBKSDA diterjunkan dari Bandung untuk proses evakuasi macan tutul diawali dengan proses bius sesuai Permen 17/2024 tentang penyelamatan satwa liar.
Sambil menunggu kedatangan petugas BBKSDA, petugas damkar bersama polisi dan BPBD memasang jaring pengaman di sekitar ruang tempat macan tutul. Menurut Arga, jaring dapat mengamankan warga dari risiko macan tutul berusia 3 tahun ini ngamuk dan nyakar.
Evakuasi Macan Tutul dari Balai Desa di Kuningan
Saat ini, macan tutul tersebut sudah berhasil dievakuasi dan dititipkan di Lembang Zoo, Bandung Barat. Setelah kondisi macan tutul lebih sehat, hewan eksotis ini akan dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Proses ini sekaligus menunggu analisa habitat di TNGC.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah 6 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Sarif Hidayat, proses evakuasi macan perlu waktu dua jam pada pukul 12.45-14.30.
Baca juga: Rumah Macan Tutul di Jawa Timur |
Upaya penyelamatan itu pun menunggu agar si macan tutul tenang terlebih dahulu, sebelum akhirnya dibius dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Sarif mengatakan, kejadian macan tutul masuk balai desa ini bisa dibilang unik.
Itu karena lokasi Desa Kutamandarakan terbilang jauh dari habitat macan tutul di Gunung Ciremai. Macan tutul ini kemungkinan berasal dari Bukit Barisan yang memanjang dari Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jabar hingga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Macan tutul nyasar saat cari makan hingga masuk pemukiman warga.
(row/wsw)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Turis China Serang Petugas Imigrasi, Jilbab Ditarik Sampai Lepas