Ada Macan Tutul Masuk Kantor Balai Desa, Apa Kata Peneliti BRIN?

Wisma Putra - detikTravel
Kamis, 28 Agu 2025 16:10 WIB
Macan tutul masuk ke kantor balai desa di Kuningan (dok Damkar Kuningan)
Bandung -

Ada macan tutul masuk ke dalam kantor balai desa di Kuningan, Jawa Barat. Peneliti BRIN pun menjelaskan fenomena tak biasa tersebut.

Warga Desa Kutamandarakan, Kecamatan Meleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dihebohkan dengan kemunculan seekor macan tutul yang masuk ke dalam kantor balai desa.

Kejadian langka itu sempat mencuri perhatian warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi dan menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan petugas gabungan.

Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si, mengatakan, fenomena itu bisa terjadi karena menjelajah merupakan perilaku dan kebutuhan dasar dari macan tutul.

Sehingga tidak heran jika satwa liar itu bisa sampai masuk ke pemukiman penduduk. Hendra menyebut, penjelajahan yang dilakukan macan tutul salah satunya untuk mencari makan, menemukan pasangan kawin dan menandai wilayahnya atau teritori.

"Macan tutul merupakan salah satu spesies dari ordo Karnivora yang memiliki sifat territorial, dimana individu jantan akan mempertahankan wilayahnya dari individu jantan lain. Teritori ini biasanya merupakan areal privat untuk untuk kawin. Macan tutul biasa menandai wilayah teritorinya dengan cara menyemprotkan urin (kencing) di batang pohon, membuang feses di tengah jalan yang mudah terlihat oleh satwa lain, atau membuat cakaran di pohon," kata Hendra, Kamis (28/8/2025).

Hendra mengungkapkan, perilaku penjelajahan juga dilakukan untuk mencari habitat dan teritori baru, karena di habitat yang lama sudah dikuasai oleh individu-individu jantan dewasa yang sudah terlebih dahulu ada. Mencari teritori baru biasanya dilakukan macan tutul jantan muda yang sudah disapih oleh induknya.

"Macan tutul jantan muda ini, ketika tidak dapat merebut teritori dari jantan lain di habitatnya, maka ia harus keluar dari habitatnya untuk mencari wilayah baru. Apabila individu jantan tua yang kalah dalam perebutan itu, maka yang keluar atau terusir adalah individu jantan tua. Oleh karena itu, kebanyakan macan tutul jantan yang keluar dari habitatnya umumnya adalah jantan muda yang baru disapih induknya atau jantan tua yang sudah lemah," ungkapnya.

Hendra menjelaskan, masuknya macan tutul jantan ke permukiman, baik muda maupun tua, biasanya hanya untuk melintas atau menyeberang menuju hutan di dekatnya.

Dalam lanskap habitat macan tutul, keberadaan permukiman dan jalan raya telah menyebabkan fragmentasi habitat yang menciptakan efek tepi dan rintangan bagi macan tutul yang merupakan satwa "interior" yaitu satwa yang lebih menyukai berada di tengah hutan lebat dan cenderung menjauhi pinggiran hutan.

Fragmentasi ini juga menciptakan isolasi geografis bagi populasi macan tutul, sehingga dapat menyebabkan kepunahan akibat inbreeding, dan meningkatkan potensi konflik dengan manusia di sekitar habitat macan tutul yang berarti meningkatnya risiko macan tutul mati dibunuh atau terbunuh.



Simak Video "Video: Gemasnya Bayi Macan Tutul Salju Pertama di Kebun Binatang Chester Inggris"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork