Artefak Museum Kediri Dijarah Pendemo, Pelaku Disuruh Kembalikan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Artefak Museum Kediri Dijarah Pendemo, Pelaku Disuruh Kembalikan

Andhika Dwi, Denza Perdana - detikTravel
Senin, 01 Sep 2025 16:40 WIB
Petugas memindahkan koleksi Museum Bagawanta Bari ke lokasi aman setelah bangunan rusak akibat kerusuhan. Beberapa artefak bersejarah sempat hilang.
Museum di Kediri dijarah massa (dok. Kementerian Kebudayaan)
Kediri -

Sejumlah artefak bersejarah di museum Bagawanta Bhari dijarah pendemo. Para pelaku pun diminta untuk mengembalikan barang yang mereka curi.

Kericuhan aksi demonstrasi yang melanda Gedung Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri terjadi pada Sabtu (30/8) malam. Tidak hanya fasilitas kantor yang dirusak dan dibakar massa, sejumlah artefak penting di Museum Bagawanta Bhari juga digondol orang.

Peristiwa itu bermula sekitar pukul 19.15 WIB, ketika ratusan orang merangsek ke Kantor DPRD Kabupaten Kediri di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, massa aksi hanya merusak papan nama, tiang bendera, dan kursi di halaman depan, lalu membakarnya. Kemudian barang-barang kantor seperti kipas angin, televisi, kursi, peralatan percetakan, hingga sepeda motor diangkut keluar.

Sambil bersorak, massa lalu membawa hasil jarahan ke jalan raya. Situasi semakin tak terkendali karena jalan utama sepanjang Soekarno-Hatta dipenuhi lautan massa.

ADVERTISEMENT

Ironisnya, tak terlihat aparat kepolisian yang mengamankan lokasi saat kejadian pembakaran berlangsung. Berdasarkan catatan, tiga artefak yang dinyatakan hilang antara lain:

1. Plakat HVA Sidomulyo (2 buah)
2. Bata Ber Inskripsi
3. Arca Sumbercangkring

Aksi Penjarahan Artefak Museum Dikecam

Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, Imam Mubarok pun mengecam keras tindakan brutal massa yang merusak peninggalan sejarah tersebut.

Menurutnya, kerugian kali ini bukan sekadar persoalan materi, melainkan juga menyangkut nilai budaya dan sejarah yang tidak tergantikan.

"Ini bukan hanya soal kerugian barang, tapi kehilangan nilai sejarah. Artefak yang dijarah adalah bukti perjalanan panjang peradaban Kediri," tegas Imam, Minggu (31/8/2025).

Ketua Asosiasi Museum Prihatin

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini.

"Kami sangat sedih atas peristiwa ini dan turut berduka cita atas kerusuhan yang memakan korban. Namun, lebih dari itu, kami mengajak semua pihak kembali tenang, berpikir jernih, dan menahan emosi. Keamanan dan kedamaian adalah hal yang paling penting saat ini," ujar Putu lewat keterangan persnya.

Sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah, Putu berharap agar museum dan koleksi artefak dijaga dengan sebaik-baiknya.

Ia juga menegaskan bahwa pihak keamanan harus memastikan keberlangsungan penjagaan di museum agar artefak-artefak yang ada tidak hilang atau rusak.

"Kita semua harus menjaga peradaban leluhur. Pemda dan pihak terkait di daerah manapun harus berkomitmen untuk melindungi sejarah dan budaya yang tak ternilai harganya. Kami imbau masyarakat yang mengambil artefak segera dikembalikan karena artefak itu adalah peradaban bangsa kita," katanya.

-------

Artikel ini sudah naik di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mesir Temukan Artefak Kuno Era Romawi di Bawah Laut"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads