Kemenlu Pantau WNI di Nepal, Pastikan Keamanan, Evakuasi Jika Perlu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenlu Pantau WNI di Nepal, Pastikan Keamanan, Evakuasi Jika Perlu

Antara - detikTravel
Kamis, 11 Sep 2025 11:22 WIB
A Nepali army soldier walks in front of the Parliament house which was set on fire by the protesters, following Mondays killing of 19 people after anti-corruption protests that were triggered by a social media ban, which was later lifted, in Kathmandu, Nepal, September 10, 2025. REUTERS/Adnan Abidi
kerusuhan di Nepal (Adnan Abidi/Reuters)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Nepal seiring kerusuhan yang sempat melanda negara tersebut, namun situasi terkini dilaporkan mulai kondusif.

"Mudah-mudahan kondisi semakin membaik," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha di Gedung Negara Grahadi Surabaya, dikutip dari Antara, Kamis (11/9/2025).

Dia mengatakan bandara internasional di Nepal telah dibuka kembali dan komunikasi dengan para WNI terus dilakukan secara intensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judha mengemukakan terdapat 57 WNI yang menetap di Nepal dan 43 lainnya merupakan delegasi yang menghadiri sejumlah pertemuan dan konferensi.

"Berdasarkan komunikasi terakhir, tak ada korban, namun kami terus melakukan langkah-langkah kontinjensi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Judha mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan evakuasi andai kondisi di lapangan mengharuskan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan koordinasi dengan pemerintah pusat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh WNI, termasuk kemungkinan adanya warga asal Jatim.

"Kami masih menunggu informasi tentunya, apakah ada dari WNI tersebut merupakan warga Jawa Timur. Tapi semua terkoordinasi di Kementerian Luar Negeri," kata dia.

Dia menambahkan para WNI yang hadir di Nepal bukan tenaga kerja migran asal Jatim yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, melainkan peserta kegiatan konferensi.

Nepal tengah dilanda unjuk rasa besar yang dipimpin generasi muda memprotes pemblokiran media sosial dan meluas menjadi aksi antikorupsi.

Kerusuhan menyebabkan istri mantan Perdana Menteri Nepal, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas. Pemerintahan sipil runtuh setelah militer mengambil alih kekuasaan menyusul pengunduran diri PM KP Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads