Kisah Pilu Shankar, Gajah Afrika, Mati Kesepian di Kebun Binatang

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 22 Sep 2025 14:43 WIB
Ilustrasi gajah Afrika (Universal Images Group via Getty/Hoberman Collection)
Jakarta -

Aktivis pecinta hewan di India tengah berduka setelah Shankar, satu-satunya gajah afrika di Kebun Binatang Delhi, meninggal dunia dalam usia 29 tahun.

Dilaporkan oleh BBC pada Senin (22/9/2025), Shankar selama ini hidup dalam kesepian dan sebagian besar waktunya dihabiskan dalam isolasi. Shankar mati di usia 29 tahun, jauh di bawah harapan hidup gajah Afrika yang bisa mencapai 70 tahun.

Pada Rabu (17/9), Shankar tiba-tiba menolak makan dan malam harinya pingsan. Tim medis sudah berusaha keras menyelamatkannya, namun nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dalam waktu 40 menit.

"Penyebab kematian masih belum diketahui. Investigasi sedang dilakukan," kata Direktur Kebun Binatang Delhi, Sanjeet Kumar.

Shankar adalah satu dari dua gajah afrika yang dikirim dari Zimbabwe ke India pada 1998 sebagai hadiah untuk Presiden India saat itu, Shankar Dayal Sharma. Namun, pasangannya mati pada 2001. Situasi itu membuat Shankar hidup sendiri selama lebih dari dua dekade.

Seorang mantan petugas kebun binatang (yang tidak ingin disebut namanya) mengatakan bahwa Shankar sempat dicoba untuk tinggal bersama gajah-gajah asia, tapi mereka tidak cocok dan sering agresif, sehingga Shankar kembali diisolasi.

"Saat pasangannya masih hidup, Shankar aktif dan suka bermain. Tapi setelah itu, dia berubah. Dia tidak pernah mau ditemani gajah lain,"
ujar mantan petugas tersebut.

Diisolasi Bertahun-tahun

Pada tahun 2012, Shankar dipindahkan ke kandang baru yang membuatnya semakin terisolasi. Padahal, sejak 2009, India sudah melarang memelihara gajah sendirian lebih dari enam bulan. Meski begitu, Shankar tetap hidup sendiri hingga ajal menjemput.

Selama bertahun-tahun, aktivis hewan berjuang agar Shankar dipindahkan ke suaka margasatwa yang bisa memberinya kehidupan sosial bersama gajah Afrika lainnya.

Pada 2021, lembaga Youth For Animals mengajukan petisi ke pengadilan agar Shankar direhabilitasi. Namun, pada 2023, petisi itu ditolak. Pengadilan menyarankan agar mereka menghubungi komite khusus pemindahan satwa liar.

"Melihatnya mati seperti ini sangat memilukan. Ini sebenarnya bisa dicegah. Dia tidak punya penyakit serius dan masih terlalu muda," kata Nikita Dhawan, pendiri Youth For Animals.



Simak Video "Menyusuri Sungai dan Melintasi Medan Menantang Menuju Air Terjun di Bogor "


(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork