Ngaku Turis, Geng Rampok Asal Chile Gasak Barang Mewah

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 24 Sep 2025 09:39 WIB
Ilustrasi permukiman di Inggris. (Getty Images)
Jakarta -

Sekelompok warga Chile ditangkap polisi setelah ditetapkan dalam kasus pencurian di Inggris. Mereka datang ke Inggris mengaku sebagai sekelompok turis.

Geng tersebut kedapatan menggasak barang-barang mewah senilai 80.000 pound sterling atau sekitar Rp 1,6 miliar dari sejumlah rumah di kawasan Surrey dan London.

Mengutip Express, Rabu (24/9/2025) aksi mereka berlangsung sejak 3 November hingga 11 Desember 2024, dengan menyasar sedikitnya 11 properti. Barang-barang yang digondol mulai dari jam tangan, pakaian, perhiasan, hingga kado Natal yang masih terbungkus.

Polisi Surrey menyebut para pelaku kerap memanjat ke lantai satu atau dua rumah sebelum masuk melalui jendela atau pintu.
Salah satu rekaman video menunjukkan empat pria itu yakni Israel Contreras, Eduardo Marquez, Yeico Guzman Fernandez, dan Michael Carrasco yang melarikan diri lewat jendela dan melompati pagar belakang sebuah rumah.

Sersan Ben Deacon dari Kepolisian Surrey mengatakan, Fernandez datang ke Inggris hanya dengan satu tujuan yakni mencuri.

"Ia memulai serangkaian tindak pidana segera setelah tiba di negara ini," ujarnya.

Namun, sejumlah kesalahan fatal justru membuka jalan bagi polisi untuk membongkar aksi mereka. Kini keempatnya dijatuhi hukuman penjara dengan total 17 tahun.

Kesalahan pertama terjadi pada 3 November, ketika Contreras menjatuhkan ponselnya di sebuah rumah di Hillingdon. Dari ponsel itu, polisi menemukan lima tangkapan layar aplikasi peta dengan tanda lokasi rumah-rumah target. Investigasi berlanjut, hingga DNA Contreras terhubung dengan barang bukti berupa mata pisau gerinda patah di lokasi perampokan di Esher.

Bukti tersebut mengaitkan kasus pencurian di London dan Surrey, kasus akhirnya dibawa ke Pengadilan Guildford Crown. Contreras dijatuhi hukuman lima tahun tiga bulan, Marquez enam tahun sembilan bulan, sementara Carrasco dan Fernandez masing-masing dua tahun sembilan bulan.

"Banyak kasus pencurian yang awalnya tampak tidak mungkin terpecahkan akhirnya bisa dibongkar. Hal ini berkat dedikasi rekan-rekan saya dan keberanian menangkap para korban," kata Deacon.

Ia juga mengapresiasi kerja keras tim investigasi lintas satuan kepolisian. Keempat pria tersebut kini mendekam di penjara sejak penangkapan mereka, dan setelah menjalani masa hukuman, mereka akan dideportasi ke negara asalnya.



Simak Video "Video Deklarasi Balfour Diungkit Setelah Inggris Akui Palestina, Apa Itu?"

(upd/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork