Taman Safari Bali meluncurkan Marine Safari Bali, wahana edukasi baru dengan enam area menarik. Pengunjung belajar tentang ekosistem laut dan interaksi satwa.
Di area tersebut, pengunjung akan menyelami bagaimana ekosistem yang hidup di area tersebut. Marine Safari Bali ini punya enam titik: The River, The Rain Forest, The River Monster, The Estuary, The Coast, dan The Ocean.
Jumat (10/10/225) lalu detikTravel diberikan kesempatan untuk menikmati sekaligus belajar terkait hal-hal yang ada di area tersebut. Sebagai penanda masuk ke area Marine Safari Bali, pengunjung dibawa ke sebuah lorong yang menyerupai perut paus. Di sana terlihat seperti rangka tulang dan ikan-ikan tuna yang menjadi ornamennya.
The River menjadi wahana yang berada paling dekat dengan pintu masuk lorong itu. Education Manager of MSB, Muhammad Khoiri Habibullah, menjelaskan The River menjadi awal tur edukasi di Marine Safari Bali. Ia menunjukkan salah satu ikan endemik Indonesia yakni Indonesia Tigerfish.
"Total kita ada empat aquarium di sini," ujarnya seraya membawa rombongan mengenali ikan-ikan koleksi di The River.
Kemudian, masuk ke area The Rain Forest. Dengan beberapa koleksi reptil dan amfibi seperti katak, iguana hingga ular.
"Kita menghadirkan sepuluh exhibition yang kecil-kecil di sini, di mana kita bisa melihat reptil dan ampibi, seperti yang disebutkan tadi kita ada infografik mengenai masing-masing dari animal yang tadi. Jadi selain pengunjung melihat secara langsung juga menambah wawasan dan informasi bagi anak-anak," kata dia.
Melanjutkan tur di MSB, untuk area The River Monster, pengunjung akan diperlihatkan ikan-ikan besar yang hidup di beberapa sungai dunia. Salah satunya ikan arapaima yang terkenal dengan ukurannya yang begitu besar. Lalu di The Estuary, pengunjung akan diajak untuk berinteraksi dengan ikan pari yang lucu nan menggemaskan.
Nantinya pengunjung akan masuk ke dalam kolam ikan, di sini pengunjung bisa langsung memberi makan sekaligus memegang secara langsung ikan-ikan tersebut.
Beranjak dari The Estuary, ini jadi salah satu area favorit saat kunjungan. Di The Coast pengunjung akan bertemu dengan singa laut dan pinguin. Ya, pinguin di sini bukanlah pinguin yang hidup di cuaca dingin tapi pinguin yang berasal dari Amerika Selatan seperti Chile dan Peru.
"(Pinguin Humboldt) salah satu jenis pinguin yang tidak membutuhkan es ataupun salju ketika mereka hidup. Karena mereka aslinya dari Amerika Selatan, tepatnya dari Chile dan Peru," ujar Khoiri.
Kemudian beranjak ke area pamungkas dari tur tersebut adalah area The Ocean. Saat masuk ke area ini pengunjung akan diberikan sedikit pengingat tentang kapal USAT Liberty Amerika Serikat yang diserang oleh kapal selam milik Jepang hingga kapal tersebut tak bisa digunakan lagi hingga karam dan kini menjadi spot diving dan ekosistem hewan bawah air yang cantik.
"Akhirnya sama tentara Amerika ditaruh di pesisir Pantai Tulamben namun pada tahun 1963 saat Gunung Agung meletus dan menghasilkan getaran yang sangat kencang kapal sebesar ini sampai karam ke dalam laut. Sampai saat ini masih ada bangkainya di sana menjadi salah satu diving spot yang ada di Bali dan menjadi rumah bagi terumbu karang," kata Khoiri.
Dari mulai daratan hingga laut dalam pengunjung akan diberikan informasi tentang ekosistem yang hidup di setiap areanya. Di The Ocean ini sebelum mencapai lautan yang lebih dalam, pengunjung akan diperlihatkan dengan habitat lumba-lumba.
Semakin dalam di The Ocean ini, MSB punya koleksi hiu terganas di dunia yaitu bull shark.
"Jadi bull shark ini nomor ketiga hiu paling ganas di dunia. Di sini juga kita hadirkan experience untuk bisa berenang di dalam cage bareng bersama aquaris untuk para pengunjung," kata dia.
Selain bull shark di The Ocean juga masih banyak jenis-jenis hiu dan ikan lainnya yang bisa disaksikan oleh pengunjung saat menikmati MSB.
Simak Video "Video: Rencana WWF Indonesia Riset Populasi Dugong di Perairan Alor"
(upd/fem)