Jepang serius menggarap pencegahan overtourism yang terjadi di negaranya. Menteri Pariwisata baru dilantik, program wisata pun direvisi.
Menteri Pariwisata baru, Yasushi Kaneko, telah menyuarakan kekhawatirannya tentang pariwisata yang berlebihan dan dampak negatif akibat gelombang besar wisatawan asing, seperti dikutip dari Japan Today pada Jumat (31/10).
"Konsentrasi wisatawan asing di beberapa wilayah sangat serius," ujar Kaneko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaneko ditunjuk oleh Perdana Menteri baru Sanae Takaichi pada hari Selasa, dalam sebuah wawancara dengan sejumlah media pada hari Kamis.
Langkah-langkah dalam penguraian masalah overtourism akan dimasukkan dalam rencana promosi pariwisata negara. Kaneko menjelaskan bahwa kementerian mendukung inisiatif lokal untuk menyeimbangkan penerimaan wisatawan dengan upaya untuk memastikan kualitas hidup penduduk.
Kebijakan penguraian pariwisata massal telah diterapkan di beberapa kota yaitu mengenalkan bus ekspres yang menghubungkan tempat-tempat wisata, adanya peta kemacetan, dan flyer yang mempromosikan sopan santun.
"Kementerian saat ini sedang membahas revisi rencana dasar untuk mempromosikan Jepang sebagai negara yang berorientasi pariwisata, dengan tujuan menyebarkan manfaat pariwisata ke seluruh wilayah," ujarnya.
Kaneko juga menyuarakan kewaspadaan atas usulan dari mitra koalisi baru Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Partai Inovasi Jepang (JIP), untuk mencabut sepenuhnya larangan layanan transportasi daring di Jepang. Layanan ini termasuk taksi online seperti Uber, Taxi GO, JapanTaxi, DiDi, dan MOV.
"Layanan penumpang berbayar harus menjamin keselamatan melalui manajemen dan perawatan kendaraan yang tepat," tegasnya.
Sebagai menteri pariwisata, ia menekankan adanya badan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan, apabila terjadi kecelakaan.
Menpar baru itu juga memiliki perhatian pada infrastruktur di daerah pedesaan. Ia ingin pedesaan jauh lebih kuat dan tidak tertinggal dari kota.
"Saya ingin terlibat penuh dalam program-program untuk membuat negara lebih tangguh sehingga masyarakat dapat terus tinggal di sana apa pun yang terjadi. Tidak akan ada kemakmuran bagi suatu negara tanpa kemakmuran daerah pedesaannya," pungkas sang menteri.
(bnl/wsw)








































.webp)













 
                     
             
             
             
  
  
  
  
  
  
  
 
Komentar Terbanyak
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Kata Jokowi soal Whoosh Bikin Rugi: Itu Investasi
Whoosh Diterpa Dugaan Korupsi, KPK: Pengusutan Tidak Ganggu Operasional