Mengenal Suku Boti Asli dari NTT

I Komang Murdana - detikTravel
Selasa, 04 Nov 2025 18:38 WIB
Suku Boti di NTT (Honing Alvianto Bana/d'Traveler)
Timor Tengah Selatan -

Indonesia punya beragam suku unik. Salah satunya suku Boti asli dari pulau Timor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Setiap suku di Indonesia memiliki cara hidup dan pandangan tersendiri dalam memaknai hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Salah satu suku yang masih mempertahankan tradisi dan ajaran leluhurnya adalah Suku Boti yang mendiami Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Suku Boti memiliki sistem sosial yang kuat. Mereka percaya terhadap kekuatan alam dan sangat menghormati leluhur.

Lebih Dekat dengan Suku Boti

Suku Boti merupakan kelompok suku asli Pulau Timor. Suku Boti adalah bagian dari Suku Atoni Meto. Secara geografis, Suku Boti bermukim di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

Wilayah ini berada sekitar 40 kilometer (km) dari Kota Soe, ibu kota Kabupaten TTS. Desa Boti terletak di kawasan perbukitan dengan ketinggian sekitar 800-1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan diapit oleh hutan serta lembah yang masih alami.

Kondisi seperti ini yang membuat masyarakat Boti berhasil mempertahankan tradisi, adat istiadat, serta kepercayaan asli mereka hingga kini. Selain itu, Suku Boti menjadi salah satu komunitas adat yang paling tertutup terhadap pengaruh luar di Pulau Timor. Suku Boti dikenal dengan keteguhan terhadap kepercayaan yang dianut.

Suku Boti Dalam dan Suku Boti Luar

Mirip dengan Suku Baduy di Banten, Suku Boti terbagi menjadi dua, yaitu Boti Dalam dan Boti Luar. Jumlah penduduk Boti Dalam sekitar 77 kepala keluarga atau 319 jiwa. Sedangkan, Boti Luar sekitar 2.500 jiwa.

Suku Boti memiliki aturan yang mengharuskan satu keluarga ada yang mewariskan kepercayaan leluhur mereka. Sedangkan, anggota keluarga yang tidak mewariskan akan dibebaskan untuk bersekolah di luar.

Hal ini bertujuan agar tercipta keseimbangan antara kehidupan masa sekarang dengan kehidupan berdasarkan adat dan tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, mereka selalu menghormati dan menghargai alam sesuai dengan ajaran kepercayaan setempat.

Penghormatan ini berbentuk sebuah ritual persembahan untuk alam yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Persembahan biasanya dilakukan pada saat membersihkan kebun, setelah menanam, dan setelah memanen.



Simak Video "Video: Di Suku Ijaw, Senyum Pengantin Harus Ditebus Dulu"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork