Artikel terpopuler detikTravel, Senin (10/11/2025) adalah mengenai kisah liburan ibu dan anak, sosialita asal Amerika Serikat (AS), Sheila von Wiese Mack, dan Heather Lois Mack, di Bali 2014 yang berakhir tragis. Sekitar 11 tahun lalu, nyawa sang ibu dihabisi putrinya.
Kisah itu melekat di ingatan warga Bali dengan sebutan "pembunuhan koper". Peristiwa itu terjadi pada 12 Agustus 2014, cuma sehari setelah ibu dan anak itu tiba di Pulau Dewata.
Ya, Schaefer dan Heather tiba di Bali pada 11 Agustus 2014. Mereka menginap di sebuah hotel di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya bersenang-senang dan healing atau menikmati pantai dan destinasi wisata lain di Bali, Heather justru melakukan kejahatan biadap terhadap ibunya. Heather berkomplot dengan pacarnya, Tommy, untuk membunuh Wiese Mack.
Tragedi sadis itu terjadi pada 12 Agustus pukul 09.00 Wita. Wiese, yang merupakan istri dari musikus James L. Mack, ditemukan dalam sebuah koper di bagasi taksi di depan hotel St. Regis Bali Resort.
Pembunuhan itu terkuak setelah pengemudi taksi melapor ke kepolisian soal koper di bagasi taksinya yang ditinggalkan oleh Heather dan Tommy.
Baca selengkapnya di sini.
Baca artikel terpopuler lainnya di bawah ini:
- Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
- Turis Asing Tinggal di Kos-kosan dan Kontrakan Bikin Resah, Kadin Tagih Regulasi
- Anti Bom dan Tidak Bisa Dipindahkan, Ini 'Kesaktian' Batu Eon
- Masuk ke Singapura Bakal Lebih Susah di 2026, Kenapa?
- Jadi Guru Yoga Seks Ilegal, Turis Inggris Pasang Tarif Rp 200 Ribuan
- 10 Negara Eropa dengan Populasi Muslim Terbanyak
- Dua Hotel di Indonesia Masuk Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia 2025
- Biaya Traveling ke 6 Negara Ini Akan Semakin Mahal
- Qantas Pamer Pesawat yang Akan Diterbangkan Nonstop 22 Jam
Saksikan Live DetikPagi:
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat