×
Ad

AirAsia Maksimalkan AI, tapi Tetap Ada yang Tak Bisa Digantikan Teknologi

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 13 Nov 2025 18:08 WIB
Foto: Tony Fernandes (AFP)
Jakarta -

Pemanfaatan AI menjadi topik hangat yang digandang-gandangkan maskapai untuk menarik perhatian para traveler dunia. AirAsia pun tak menampik perusahaannya juga memanfaatkan AI dalam pelayanan konsumen. Namun, mereka juga menyadari tidak semua sektor bisa digantikan teknologi.

Sebagai maskapai yang telah memenangkan 16 kali penghargaan sebagai maskapai budget terbaik, AirAsia mengakui mereka sulit bisa memenuhi ekspektasi traveler dan mencoba memaksimalkan pelayanan supaya bisa bersaing dengan maskapai budget lainnya.

"Maskapai penerbangan mengalami penundaan, bagaimana kami mengelolanya, bagaimana kami menggunakan AI untuk menghindari gangguan, adalah hal-hal yang akan kami coba lakukan, semuanya dengan biaya rendah,"

"Kami telah memenangkan penghargaan maskapai penerbangan berbiaya rendah terbaik dunia 16 kali berturut-turut. Menjadi maskapai penerbangan itu sulit, sulit memenuhi ekspektasi penumpang, tetapi saya yakin teknologi akan membantu kami bekerja lebih baik ke depannya. Dan kemudian melakukan hal-hal sederhana dengan lebih baik, makanan yang lebih sederhana, makanan yang lebih lezat," jawab Tony Fernandes, CEO AirAsia terkait pertanyaan detikTravel untuk TOURISE 2025, Kamis (13/11/2025).

Serta, cara lain yang digunakan AirAsia untuk bisa bersaing di dunia aviasi yaitu memaksimalkan pelayanan langsung.

"AI tidak dapat menggantikan senyum ramah atau uluran tangan, dan kami akan terus berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya.

Tony menjelaskan bahwa pemanfaatan AI diterapkan AirAsia dalam beberapa sektor, mulai dari perusahaan, operasional, dan personalisasi. Di perusahaan, mereka memanfaatkan AI untuk mengumpulkan informasi dan mempermudah pegawai memproses permintaan lebih cepat.

"Di operasional, di situlah kami melihat banyak manfaatnya, seperti memprediksi cuaca agar kami dapat memprediksi pola penerbangan, keberlanjutan, mengurangi bahan bakar dengan menggunakan pesawat dan rute yang tepat. Ada banyak sekali pengalaman operasional yang bisa kami dapatkan dari 25 tahun pengalaman kami," katanya.

"Dan yang ketiga, yang sekarang mulai kami dalami, adalah personalisasi. Kami sangat percaya pada avatar dan menggunakannya sebagai pendamping untuk membuat keputusan, dan tentu saja AI juga digunakan di sana," tambahnya.

Lebih lanjut Tony juga mengatakan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk memerangi perdagangan manusia. Sebagai maskapai yang menerbangkan 90 juta orang, mereka mempersiapkan para staf untuk mengenali bagaimana kejahatan di penerbangan.

"Semua staf kami dilatih untuk mendeteksi perdagangan manusia dan kami telah menghentikan banyak kasus dan terus seperti itu ke depannya. Jadi, pariwisata yang bertanggung jawab itu penting. Ini bukan sekadar kata kunci bagi kami. Kami menganggapnya sangat serius. Sulit untuk mendidik 90 juta orang, tetapi kami melakukan yang terbaik," tutupnya.



Simak Video "Video: Apakah AI Bisa Dijadikan Referensi Belajar Siswa?"


(sym/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork